
Janji Mentan Baru, RI Mau Ekspor Beras ke China Nih
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
19 December 2019 08:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo optimistis pihaknya bisa segera merealisasikan ekspor beras ke sejumlah negara, termasuk China. Rencananya, jumlah beras yang akan diekspor mencapai 100 ribu ton.
"Kita jajaki saja [ke China]. Kita persiapkan mulai dari prosesnya, di mana lahan yang harus disiapkan, bibit yang memang berkapasitas ekspor, dan lain-lain," ujarnya di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (18/12/2019).
Dalam kesempatan itu, Syahrul juga memastikan kebutuhan bahan pokok dalam kondisi aman jelang Natal dan Tahun Baru.
"[Stock aman] sampai Maret dan April [2020]," ujarnya.
Politikus NasDem itu mengatakan Kementan akan fokus memantau ketersediaan beberapa bahan pokok yang diperkirakan akan melonjak, yakni ayam, gula, dan daging.
"Khususnya pada gula, yang memang secara nasional, kita belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan nasional. Katakanlah daging juga menjadi masalah-masalah yang akan kita berikan perhatian. Meskipun target-target yang ada itu merupakan target umum," kata Syahrul.
"Tentu saja kebutuhan impor bukan berarti tidak dibuka atau tidak dimungkinkan. Cuma untuk sementara Kementerian Pertanian, [kebutuhan pangan] sampai dengan Maret-April masih cukup," lanjutnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan kepada Syahrul dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, beberapa minggu lalu.
Kala itu, Syahrul mengatakan, persiapan akan mulai dilakukan mulai Januari 2020 mendatang. Bahkan, dia mematok target 100 hari sejak persiapan dimulai, Indonesia sudah bisa mengekspor beras.
"Kita berusaha 100 hari dari Januari. Berarti kurang lebih Maret-April kita persiapkan lebih matang," kata Syahrul.
"Masa orang lain bisa melakukan ekspor keluar, kita nggak? Kita negara tropis, harusnya bisa menjawab tantangan," lanjut eks gubernur Sulawesi Selatan itu.
(hoi/hoi) Next Article Top! Bulog akan Ekspor Beras 100 Ton ke Arab Saudi
"Kita jajaki saja [ke China]. Kita persiapkan mulai dari prosesnya, di mana lahan yang harus disiapkan, bibit yang memang berkapasitas ekspor, dan lain-lain," ujarnya di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (18/12/2019).
Dalam kesempatan itu, Syahrul juga memastikan kebutuhan bahan pokok dalam kondisi aman jelang Natal dan Tahun Baru.
Politikus NasDem itu mengatakan Kementan akan fokus memantau ketersediaan beberapa bahan pokok yang diperkirakan akan melonjak, yakni ayam, gula, dan daging.
"Khususnya pada gula, yang memang secara nasional, kita belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan nasional. Katakanlah daging juga menjadi masalah-masalah yang akan kita berikan perhatian. Meskipun target-target yang ada itu merupakan target umum," kata Syahrul.
"Tentu saja kebutuhan impor bukan berarti tidak dibuka atau tidak dimungkinkan. Cuma untuk sementara Kementerian Pertanian, [kebutuhan pangan] sampai dengan Maret-April masih cukup," lanjutnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan kepada Syahrul dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, beberapa minggu lalu.
Kala itu, Syahrul mengatakan, persiapan akan mulai dilakukan mulai Januari 2020 mendatang. Bahkan, dia mematok target 100 hari sejak persiapan dimulai, Indonesia sudah bisa mengekspor beras.
"Kita berusaha 100 hari dari Januari. Berarti kurang lebih Maret-April kita persiapkan lebih matang," kata Syahrul.
"Masa orang lain bisa melakukan ekspor keluar, kita nggak? Kita negara tropis, harusnya bisa menjawab tantangan," lanjut eks gubernur Sulawesi Selatan itu.
(hoi/hoi) Next Article Top! Bulog akan Ekspor Beras 100 Ton ke Arab Saudi
Most Popular