Catat! Mentan Klaim RI Bakal Ekspor Beras ke China

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
18 December 2019 20:49
Demikian dikatakan Mentan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC IndonesiaMenteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah sedang mempersiapkan untuk melakukan ekspor beras ke sejumlah negara. Salah satu negara tujuan adalah China.

"Kita jajaki saja," ujarnya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/12/2019).

Menurut Syahrul, jumlah beras yang akan diekspor mencapai 100 ribu ton.

"Kita persiapkan mulai dari prosesnya, di mana lahan yang harus disiapkan, bibit yang memang berkapasitas ekspor, dan lain-lain," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan kepada Syahrul dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, beberapa minggu lalu.

Kala itu, Syahrul mengatakan, persiapan akan mulai dilakukan mulai Januari 2020 mendatang. Bahkan, dia mematok target 100 hari sejak persiapan dimulai, Indonesia sudah bisa mengekspor beras.

"Kita berusaha 100 hari dari Januari. Berarti kurang lebih Maret-April kita persiapkan lebih matang," kata Syahrul.

"Masa orang lain bisa melakukan ekspor keluar, kita nggak? Kita negara tropis, harusnya bisa menjawab tantangan," lanjut eks gubernur Sulawesi Selatan itu.



Pantau ketat
Dalam kesempatan itu, Syahrul juga memastikan kebutuhan bahan pokok dalam kondisi aman jelang Natal dan Tahun Baru.

"[Stock aman] sampai Maret dan April [2020]," ujarnya.

Politikus NasDem itu mengatakan Kementan akan fokus memantau ketersediaan beberapa bahan pokok yang diperkirakan akan melonjak, yakni ayam, gula, dan daging.

"Khususnya pada gula, yang memang secara nasional, kita belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan nasional. Katakanlah daging juga menjadi masalah-masalah yang akan kita berikan perhatian. Meskipun target-target yang ada itu merupakan target umum," kata Syahrul.

"Tentu saja kebutuhan impor bukan berarti tidak dibuka atau tidak dimungkinkan. Cuma untuk sementara Kementerian Pertanian, [kebutuhan pangan] sampai dengan Maret-April masih cukup," lanjutnya.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Bos Indocement Buka Rahasia Semen China Dijual Murah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular