
Internasional
Iran Sebut Pemerintah Trump Terburuk Sepanjang Sejarah AS
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
28 January 2020 15:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) sepertinya belum juga berakhir. Kali ini, Presiden Iran Hassan Rouhani memberikan sindiran keras ke pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
"Pemerintah AS sekarang adalah yang terburuk di sejarah Amerika," tegas Rouhani dalam sebuah siaran langsung di televisi nasional Iran, Selasa (28/1/2020).
Dalam kesempatan itu, ia pun mengatakan Iran harus bersiap pada Pemilu yang akan berlangsung Februari 2020 ini. Ia bilang hasil Pemilu akan menciptakan efek bukan hanya pada kawasan Timur Tengah tapi juga global.
Sindiran Rouhani bukan yang pertama ditujukan ke Trump. Sebelumnya, ia juga menuding presiden negeri Paman sam itu melakukan adu domba pada Iran.
"Kita seharusnya tidak membiarkan Trump berhasil menciptakan celah antara perusahaan dan orang-orang ... Kita harus tetap bersatu ... Jangan berbalik pada pemilu (21 Februari). Mari kita mulai," kata Rouhani.
"Kita seharusnya tidak membiarkan Trump dan para teroris di Gedung Putih mengisolasi Iran."
Hubungan Iran dan AS sebenarnya amat kompleks. Keduanya mengalami fase naik turun hubungan selama 70 tahun.
Situasi sempat menanas pada Januari 2020 ini. Di mana dua negara terlibat adu serang kekuatan militer.
Pada 3 Januari, AS menyerang Bandara Internasional Baghdad, yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani. Sementara di 8 Januari, Iran menyerang dua pangkalan militer AS di Irak dan melukai setidaknya 11 tentara.
Pada 26 Januari lalu, Kedubes AS pun dihantam tiga rudal katyusha. Meski belum ada pengakuan resmi dari Iran, AS menuding milisi yang didukung negara itu ada dibalik serangan tersebut.
(sef/sef) Next Article Irak Beri Warning ke AS dan Iran, Ada Apa?
"Pemerintah AS sekarang adalah yang terburuk di sejarah Amerika," tegas Rouhani dalam sebuah siaran langsung di televisi nasional Iran, Selasa (28/1/2020).
Dalam kesempatan itu, ia pun mengatakan Iran harus bersiap pada Pemilu yang akan berlangsung Februari 2020 ini. Ia bilang hasil Pemilu akan menciptakan efek bukan hanya pada kawasan Timur Tengah tapi juga global.
"Kita seharusnya tidak membiarkan Trump berhasil menciptakan celah antara perusahaan dan orang-orang ... Kita harus tetap bersatu ... Jangan berbalik pada pemilu (21 Februari). Mari kita mulai," kata Rouhani.
"Kita seharusnya tidak membiarkan Trump dan para teroris di Gedung Putih mengisolasi Iran."
Hubungan Iran dan AS sebenarnya amat kompleks. Keduanya mengalami fase naik turun hubungan selama 70 tahun.
Situasi sempat menanas pada Januari 2020 ini. Di mana dua negara terlibat adu serang kekuatan militer.
Pada 3 Januari, AS menyerang Bandara Internasional Baghdad, yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani. Sementara di 8 Januari, Iran menyerang dua pangkalan militer AS di Irak dan melukai setidaknya 11 tentara.
Pada 26 Januari lalu, Kedubes AS pun dihantam tiga rudal katyusha. Meski belum ada pengakuan resmi dari Iran, AS menuding milisi yang didukung negara itu ada dibalik serangan tersebut.
(sef/sef) Next Article Irak Beri Warning ke AS dan Iran, Ada Apa?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular