
Internasional
Wow! Iran Segera Luncurkan Satelit Baru ke Luar Angkasa
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
28 January 2020 15:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Iran tengah sibuk mempersiapkan tempat untuk meluncurkan satelit baru. Satelit yang diberi nama Zafar itu rencananya akan segera meluncur dalam waktu dekat.
Hal ini ditegaskan Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran, Mohammad Javad Azari Jahromi. "Sebuah tempat peluncuran sedang dipersiapkan untuk menempatkan satelit Zafar ke orbit," katanya sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (28/1/2020).
Satelit Zafar memiliki tiga misi. Mulai dari mengirimkan kembali gambar resolusi tinggi, telekomunikasi dan mengumpulkan informasi ruang angkasa.
Satelit ini berbobot 113 kg dan akan ditempatkan di orbit lebih dari 500 km di atas bumi. Satelit Zafar akan dibawa roket pembawa satelit, Simorgh.
Iran meluncurkan satelit pertama, Omid, di 2009. Iran juga mengirim bio-kapsul yang membawa makhluk hidup ke luar angkasa pada Februari 2010 dan satelit Navid di 2012.
Di 2019 lalu, negara ini juga pernah meluncurkan satelit tapi gagal. Bahkan di Agustus tahun lalu, roket yang membawa satelit meledak di udara.
Meski demikian, langkah ini dituding AS merupakan kedok Iran dalam mengembangkan rudal balistik. AS mengatakan ada teknologi balistik jarak jauh yang digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit guna meluncurkan hulu ledak nuklir.
Seperti diketahui, pemerintahan Presiden AS memberlakukan kembali sanksi ke Iran setelah menarik diri dari perjanjian nuklir bersama yang dibuat tahun 2015. AS keluar dari Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) di tahun 2018 lalu.
JCPOA membatasi penelitian uranium nuklir Iran selama delapan tahun. Namun Trump menilai perjanjian itu tak cukup mengerem nuklir Iran.
Ketegangan antara Iran dan AS makin tinggi setelah komandan militer Qassem Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad pada 3 Januari lalu.
(sef/sef) Next Article Iran Bersedia Sepakat Nuklir, Tapi Minta US$ 15 Miliar Dulu
Hal ini ditegaskan Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran, Mohammad Javad Azari Jahromi. "Sebuah tempat peluncuran sedang dipersiapkan untuk menempatkan satelit Zafar ke orbit," katanya sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (28/1/2020).
Satelit Zafar memiliki tiga misi. Mulai dari mengirimkan kembali gambar resolusi tinggi, telekomunikasi dan mengumpulkan informasi ruang angkasa.
Iran meluncurkan satelit pertama, Omid, di 2009. Iran juga mengirim bio-kapsul yang membawa makhluk hidup ke luar angkasa pada Februari 2010 dan satelit Navid di 2012.
Di 2019 lalu, negara ini juga pernah meluncurkan satelit tapi gagal. Bahkan di Agustus tahun lalu, roket yang membawa satelit meledak di udara.
Meski demikian, langkah ini dituding AS merupakan kedok Iran dalam mengembangkan rudal balistik. AS mengatakan ada teknologi balistik jarak jauh yang digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit guna meluncurkan hulu ledak nuklir.
Seperti diketahui, pemerintahan Presiden AS memberlakukan kembali sanksi ke Iran setelah menarik diri dari perjanjian nuklir bersama yang dibuat tahun 2015. AS keluar dari Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) di tahun 2018 lalu.
JCPOA membatasi penelitian uranium nuklir Iran selama delapan tahun. Namun Trump menilai perjanjian itu tak cukup mengerem nuklir Iran.
Ketegangan antara Iran dan AS makin tinggi setelah komandan militer Qassem Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad pada 3 Januari lalu.
(sef/sef) Next Article Iran Bersedia Sepakat Nuklir, Tapi Minta US$ 15 Miliar Dulu
Most Popular