
Iran Mau Genjot Nuklir Lagi, AS-NATO: Bahaya!

Jakarta, CNBC Indonesia -Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa yang tergabung dalam Pakta Pertahan Atlantik Utara (NATO) menyatakan menolak keputusan Iran untuk memperkaya uranium dengan kemurnian 60%.
Dikutip Reuters, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan niat Teheran menimbulkan pertanyaan tentang keseriusannya atas pembicaraan di Wina untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015.
"Kami menanggapi dengan sangat serius pengumuman provokatif dari niat untuk mulai memperkaya uranium pada 60%," kata Blinken pada konferensi pers di markas NATO di Brussels, Rabu (14/4/2021).
"Saya harus memberi tahu Anda langkah yang mempertanyakan keseriusan Iran sehubungan dengan pembicaraan nuklir."
Hal ini juga ditegaskan oleh Inggris, Prancis, dan Jerman. Mereka beranggapan bahwa keputusan Teheran adalah sesuatu yang berbahaya.
"Komunikasi berbahaya Iran baru-baru ini bertentangan dengan semangat konstruktif dan itikad baik dari diskusi ini," kata tiga negara Eropa itu.
Hal ini membuat Teheran langsung bereaksi. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Washington mencoba untuk memaksakan persyaratannya untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir itu,
"Pembicaraan nuklir di Wina tidak boleh menjadi pembicaraan tentang gesekan ... Ini berbahaya bagi negara kita," ucap Khamenei, seperti dikutip oleh televisi pemerintah.
Sebelumnya Iran mengatakan akan mulai memperkaya uranium hingga 60% kemurnian minggu depan. Ini dilakukan beberapa hari pasca ledakan, yang dituduhkannya pada Israel, menghantam fasilitas nuklir utama di Natanz.
"Modifikasi proses baru saja dimulai dan kami berharap untuk mengumpulkan produk minggu depan (dari sentrifugal di Natanz)," kata utusan Iran untuk Badan Energi Atom Internasional, Kazem Gharibabadi di Twitter, Rabu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Balas Dendam, Iran Sebut Nuklirnya Diserang