Internasional

Maju Tak Gentar, Iran Mulai Pengayaan 60% Uranium

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
14 April 2021 15:57
FILE PHOTO: An Iranian flag flutters in front of the International Atomic Energy Agency (IAEA) headquarters in Vienna, Austria, January 15, 2016.   REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo
Foto: (REUTERS/Leonhard Foeger)

Jakarta, CNBC IndonesiaIran mengatakan mulai memperkaya uranium hingga 60% kemurnian minggu depan. Ini dilakukan beberapa hari pasca ledakan, yang dituduhkannya pada Israel, menghantam fasilitas nuklir utama di Natanz.

"Modifikasi proses baru saja dimulai dan kami berharap untuk mengumpulkan produk minggu depan (dari sentrifugal di Natanz)," kata utusan Iran untuk Badan Energi Atom Internasional, Kazem Gharibabadi di Twitter, Rabu (14/3/2021).

Sejak Januari lalu, Iran sudah melanjutkan pengayaan uranium 20% di fasilitas nuklir bawah tanah mereka. Namun pada Minggu (11/4/2021), terjadi serangan ke fasilitas nuklir Iran di Natanz.

Iran menuduh Israel sebagai otak dibalik serangan tersebut. Sebelumnya, New York Times menyebut ledakan terjadi di pusat pengayaan uranium tersebut dan membuat listrik area sensitif itu padam.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan Israel mencoba memanas-manasi Iran. Ini untuk menggagalkan upaya perundingan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran terkait penyelamatan perjanjian pembatasan program nuklir 2015, JCPOA.

Insiden Natanz mengikuti putaran pembukaan pembicaraan nuklir di Wina, Austria. Pembicaraan difokuskan pada pencabutan sanksi AS, yang diberlakukan kembali terhadap Iran oleh mantan presiden Donald Trump.

Iran sebelumnya memulihkan hubungan dengan AS di masa Barack Obama. Namun saat Donald Trump berkuasa, ia menarik AS dari JCPOA dan memberi sanksi maksimal ke Iran.

Fasilitas nuklir Iran Natanz terletak di provinsi Isfahan. Ini adalah inti dari program pengayaan uranium Iran yang dipantau Badan Energi Atom Internasional (IAEA), pengawas nuklir PBB.

Media Israel, Kan, menyebut intelijen negeri itu memang melakukan serangan siber ke fasilitas tersebut. Bahkan kerugian lebih besar dari yang diumumkan Negeri Syiah itu.

Namun sayangnya tak ada konfirmasi dari Israel. Pernyataan justru datang dari sumber anonim AS yang membenarkan ada peran Tel Aviv dalam kejadian itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Fasilitas Nuklir Iran Meledak, Disebut Diserang Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular