
Makin Panas! Iran Tuduh Israel Atas Ledakan Fasilitas Nuklir

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan Iran dan Israel semakin memanas. Kementerian Luar Negeri Iran menunjuk Israel sebagai pelaku di balik serangan terhadap pabrik pengayaan uranium Natanz pada hari sebelumnya, dan berjanji akan membalas dendam.
"Tentu saja rezim Zionis, dengan tindakan ini, mencoba untuk membalas dendam kepada rakyat Iran atas kesabaran dan sikap bijak mereka terkait pencabutan sanksi (AS)," kata juru bicara Saeed Khatibzadeh pada konferensi pers pada Senin (12/4/2021), dikutip dari AFP.
Khatibzadeh secara tidak langsung menuduh Israel berusaha membatalkan pembicaraan yang sedang berlangsung di Wina, Austria yang bertujuan menghidupkan kembali perjanjian nuklir.
Insiden pada Minggu (11/4/2021), yang disebut Iran sebagai tindakan anti-terorisme nuklir, terjadi sehari setelah Teheran mengatakan pihaknya memulai sentrifugal uranium canggih di Natanz. Ini merupakan pelanggaran komitmen di bawah kesepakatan tahun 2015 yang bermasalah dengan kekuatan dunia.
Juru bicara organisasi energi atom Iran sebelumnya melaporkan kecelakaan di Natanz yang disebabkan oleh listrik mati, tanpa cedera atau polusi. Sementara menurut Khatibzadeh, serangan tersebut mempengaruhi sejumlah sentrifugal IR-1 generasi pertama.
Khatibzadeh bersumpah bahwa tanggapan Iran terhadap serangan itu akan menjadi "balas dendam pada rezim Zionis" kapan dan di mana saja yang dipilih Teheran.
"Jika tujuannya adalah untuk menghentikan jalan pencabutan sanksi yang menindas terhadap Iran, mereka pasti tidak akan mencapai tujuan mereka," katanya.
Insiden Natanz mengikuti putaran pembukaan pembicaraan di Wina dengan perwakilan dari pihak yang tersisa dalam kesepakatan nuklir.
Pembicaraan difokuskan pada pencabutan sanksi Amerika Serikat yang diberlakukan kembali terhadap Iran oleh mantan presiden Donald Trump dan membawa Teheran kembali mematuhi kesepakatan tersebut.
Sebelumnya AS menarik diri dari perjanjian pada 2018 dan memberlakukan kembali sanksi, mendorong Iran untuk membalas dengan secara progresif membatalkan komitmennya sendiri.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Siap Serbu Iran, Anggarkan Rp 21 T