
Produsen Es Krim China Siap Bangun Pabrik di RI
Aline Wiratmaja, CNBC Indonesia
24 January 2020 10:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor-investor kakap menyatakan minatnya berinvestasi di Indonesia antara lain di sektor makanan dan minuman. Yili Group, produsen produk turunan susu ternama asal China sudah sepakat dengan pemerintah akan membangun pabrik di Indonesia.
Masuknya Yili Group ke Indonesia menambah pemain baru di bisnis es krim. Pemain-pamain lama yang sudah masuk Wall's dan Campina, juga ada Aice, Glico, hingga Baskin-Robbins yang masuk segmen premium. Pada November 2018, Yili Group dengan merek Joyday di bawah PT Green Asia Food Indonesia sudah mencoba memperkenalkan produk untuk pasar Indonesia.
"Perusahaan China sudah deal untuk membangun pabrik es krim, Yili Group, juga ada Siemens akan mengembangkan bisnis di Indonesia, dan kerja sama dengan PLN yang belum selesai, untuk PLN sendiri, sekitar Rp 3 triliun, mereka sangat serius sekali," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di sela-sela WEF, Davos, Kamis (23/1).
Namun, Bahlil belum bisa merinci berapa investasi yang akan masuk. Ia menambahkan selama perhelatan berlangsung, mengatakan ada banyak kesepakatan terkait minat investasi selain dari pabrik es krim.
"Jumeirah yang punya Burj Al Arab di Dubai, pemain di properti, perhotelan dan pariwisata mereka sudah di Bali. Deal kami mereka ekspansi di Papua dan Sulawesi Tenggara, nilainya belum. Mereka akan membangun hotel-hotel bintang lima ke atas, dengan kualifikasi premium," kata Bahlil.
Selain itu, ada komitmen investasi dari Mitsubishi sebesar Rp 2,4 triliun dalam upaya pengembangan bisnis di Indonesia.
(hoi/hoi) Next Article Ekonomi Loyo, Bos BKPM Bahlil Akui PHK Terjadi di Indonesia
Masuknya Yili Group ke Indonesia menambah pemain baru di bisnis es krim. Pemain-pamain lama yang sudah masuk Wall's dan Campina, juga ada Aice, Glico, hingga Baskin-Robbins yang masuk segmen premium. Pada November 2018, Yili Group dengan merek Joyday di bawah PT Green Asia Food Indonesia sudah mencoba memperkenalkan produk untuk pasar Indonesia.
"Perusahaan China sudah deal untuk membangun pabrik es krim, Yili Group, juga ada Siemens akan mengembangkan bisnis di Indonesia, dan kerja sama dengan PLN yang belum selesai, untuk PLN sendiri, sekitar Rp 3 triliun, mereka sangat serius sekali," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di sela-sela WEF, Davos, Kamis (23/1).
Namun, Bahlil belum bisa merinci berapa investasi yang akan masuk. Ia menambahkan selama perhelatan berlangsung, mengatakan ada banyak kesepakatan terkait minat investasi selain dari pabrik es krim.
"Jumeirah yang punya Burj Al Arab di Dubai, pemain di properti, perhotelan dan pariwisata mereka sudah di Bali. Deal kami mereka ekspansi di Papua dan Sulawesi Tenggara, nilainya belum. Mereka akan membangun hotel-hotel bintang lima ke atas, dengan kualifikasi premium," kata Bahlil.
Selain itu, ada komitmen investasi dari Mitsubishi sebesar Rp 2,4 triliun dalam upaya pengembangan bisnis di Indonesia.
(hoi/hoi) Next Article Ekonomi Loyo, Bos BKPM Bahlil Akui PHK Terjadi di Indonesia
Most Popular