
Ekonomi Loyo, Bos BKPM Bahlil Akui PHK Terjadi di Indonesia
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
31 October 2019 16:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penyerapan tenaga kerja selama kuartal III-2019 adalah sebesar 212.581 orang.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia merinci, realisasi serapan tenaga kerja dari Penanaman Modal Negeri sebanyak 109.475 orang dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 103.481 orang.
Jika ditelisik, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, realisasi penyerapan tenaga kerja di kuartal III-2019 ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kuartal II-2019, yang sebesar 255.314 orang.
Penurunan penyerapan tenaga kerja juga terjadi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sekitar 1.000 tenaga kerja. Adapun Triwulan III-2018 mencapai 213.731 orang.
Diakui Bahlil, penurunan serapan tenaga kerja tersebut ini dikarenakan adanya pemangkasan pegawai di beberapa pabrik. Pemangkasan dilakukan karena adanya alih teknologi dari yang tadinya manual atau dikerjakan oleh manusia, kini dikerjakan dengan mesin.
"Awalnya manual tapi pengusaha menggunakan mesin dan ada pemangkasan tenaga kerja," ujarnya dalam acara konferensi pers di kantor BKPM, Kamis (31/10/2019).
Selain itu lanjut Bahlil, penurunan serapan tenaga kerja itu diduga karena ada beberapa tenaga kerja yang padat karya. Sehingga ketika pekerjaannya selesai, tenaga kerja yang tercatat padat karya itu menjadi berkurang.
"Itu beda 1.000 orang ada yang padat karya. Itu biasa, bukan subtantif. Dan ini kan baru masa konstruksi," ucapnya
Bahlil menambahkan, penurunan serapan tenaga kerja yang hanya 1.000 seharusnya tidak perlu dipertentangkan. Karena menurutnya yang terpenting realisasi penyerapan tenaga kerja secara keseluruhan.
"Cuma 1.000 enggak usah dipertentangkan lah ya bro," ucapnya santai
(dru) Next Article PR Bahlil: Buat Gol Investasi Rp 700 T di 2020
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia merinci, realisasi serapan tenaga kerja dari Penanaman Modal Negeri sebanyak 109.475 orang dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 103.481 orang.
Jika ditelisik, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, realisasi penyerapan tenaga kerja di kuartal III-2019 ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kuartal II-2019, yang sebesar 255.314 orang.
Diakui Bahlil, penurunan serapan tenaga kerja tersebut ini dikarenakan adanya pemangkasan pegawai di beberapa pabrik. Pemangkasan dilakukan karena adanya alih teknologi dari yang tadinya manual atau dikerjakan oleh manusia, kini dikerjakan dengan mesin.
"Awalnya manual tapi pengusaha menggunakan mesin dan ada pemangkasan tenaga kerja," ujarnya dalam acara konferensi pers di kantor BKPM, Kamis (31/10/2019).
Selain itu lanjut Bahlil, penurunan serapan tenaga kerja itu diduga karena ada beberapa tenaga kerja yang padat karya. Sehingga ketika pekerjaannya selesai, tenaga kerja yang tercatat padat karya itu menjadi berkurang.
"Itu beda 1.000 orang ada yang padat karya. Itu biasa, bukan subtantif. Dan ini kan baru masa konstruksi," ucapnya
Bahlil menambahkan, penurunan serapan tenaga kerja yang hanya 1.000 seharusnya tidak perlu dipertentangkan. Karena menurutnya yang terpenting realisasi penyerapan tenaga kerja secara keseluruhan.
"Cuma 1.000 enggak usah dipertentangkan lah ya bro," ucapnya santai
(dru) Next Article PR Bahlil: Buat Gol Investasi Rp 700 T di 2020
Most Popular