
Singgung Sandiaga Capres 2024, Ini Penjelasan Jokowi
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
17 January 2020 15:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan alasan bertutur "Hati-hati 2024" kepada Sandiaga Uno. Momen itu terekam saat Jokowi menghadiri pelantikan pengurus Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia periode 2020-2022 di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Ditemui di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/1/2020), Jokowi menanggapi enteng saat ditanya alasan menyinggung Sandiaga.
"Karena diberi umpan sama Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia). Itu saja," ujarnya.
"Ada urut-urutan diberi umpan oleh Kepala BKPM kemudian saya teruskan. Itu saja," lanjut Jokowi.
Saat ditanya apakah pernyataan itu menunjukkan dukungan kepada Sandiaga untuk menjadi calon presiden dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029, eks Wali Kota Solo itu menjawab normatif.
"Semua kita dukung tapi kan masih panjang, masih lama. Pilpres baru rampung," ujar Jokowi.
Sebelumnya, dalam acara pelantikan pengurus BPP Hipmi periode 2020-2022 di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (15/1/2020), Jokowi menyapa seluruh eks ketua umum BPP Hipmi. Namun, dia mengaku hanya mengingat Sandiaga.
"Yang hafal hanya satu bapak Sandiaga Uno. Hati-hati 2024," kata Jokowi disambut riuh teriakan para peserta.
Jokowi kemudian menyampaikan ulang pernyataan dari Ketua Dewan Pembina BPP Hipmi yang kini menjabat sebagai Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Kandidat pengganti Jokowi itu akan berasal dari kalangan BPP Hipmi.
"Dan saya meyakini itu. Tapi saya tidak menyebutkan orangnya siapa, hanya tadi yang baru saja berdiri tadi," kata Jokowi.
Ditemui terpisah, Sandiaga buka suara perihal 'kode' keras yang disampaikan Jokowi. Sandiaga menanggapi santai kata-kata Jokowi.
"Ya saya mungkin pak presiden guyon atau ingin membesarkan hati saya. Pak presiden orangnya baik," ujarnya.
Menurut Sandiaga, pilpres masih lama. Sekarang yang terpenting adalah menjaga persatuan dan kesatuan.
"Proses politik sudah selesai. Saatnya persatuan. Kalau kita berjuang ada di tiap tarikan nafas jadi jangan pernah berhenti berjuang," ujar Sandiaga yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya itu.
Direktur Eksekutif Media Survei Nasional Rico Marbun memiliki analisis tersendiri perihal 'kode keras' Jokowi kepada Sandiaga. Menurut dia, sapaan Jokowi kepada Sandiaga merupakan taktik yang jitu dari Jokowi.
Tujuannya adalah untuk memecah perhatian kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Anies digadang-gadang sebagai salah satu kandidat kuat calon presiden dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029.
"Kompetitor yang paling berat kan dari jajaran kepala daerah. Anies Baswedan, (Gubernur Jawa Barat) Ridwan Kamil, kemudian Ganjar (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo), Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini). Kalau kita melihat seperti Anies ini kan dikritik oleh banyak pihak, terutama pengamanan banjir dan sebagainya. Ketika bola itu dilempar oleh ke Sandiaga, berarti kan yang ada di spot perhatian publik, itu kan Sandiaga Uno," kata Rico.
"Dalam posisi itu, ini taktik untuk memecah serangan. Jadi spotlight itu tidak hanya ke Anies Baswedan tapi juga lari ke Sandi. Jadi ini oleh presiden dibagi rata. Saya pikir sih yang diuntungkan tentunya kandidat yang lain, tentunya partai politik selain Gerindra. Begitu maksud saya," lanjutnya seperti dikutip dari detik.com, Kamis (16/1/2020).
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Sapa Sandiaga 'Hati-hati 2024' Taktik Jokowi Bendung Anies?
Ditemui di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/1/2020), Jokowi menanggapi enteng saat ditanya alasan menyinggung Sandiaga.
"Karena diberi umpan sama Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia). Itu saja," ujarnya.
Saat ditanya apakah pernyataan itu menunjukkan dukungan kepada Sandiaga untuk menjadi calon presiden dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029, eks Wali Kota Solo itu menjawab normatif.
"Semua kita dukung tapi kan masih panjang, masih lama. Pilpres baru rampung," ujar Jokowi.
Sebelumnya, dalam acara pelantikan pengurus BPP Hipmi periode 2020-2022 di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (15/1/2020), Jokowi menyapa seluruh eks ketua umum BPP Hipmi. Namun, dia mengaku hanya mengingat Sandiaga.
"Yang hafal hanya satu bapak Sandiaga Uno. Hati-hati 2024," kata Jokowi disambut riuh teriakan para peserta.
Jokowi kemudian menyampaikan ulang pernyataan dari Ketua Dewan Pembina BPP Hipmi yang kini menjabat sebagai Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Kandidat pengganti Jokowi itu akan berasal dari kalangan BPP Hipmi.
"Dan saya meyakini itu. Tapi saya tidak menyebutkan orangnya siapa, hanya tadi yang baru saja berdiri tadi," kata Jokowi.
Ditemui terpisah, Sandiaga buka suara perihal 'kode' keras yang disampaikan Jokowi. Sandiaga menanggapi santai kata-kata Jokowi.
"Ya saya mungkin pak presiden guyon atau ingin membesarkan hati saya. Pak presiden orangnya baik," ujarnya.
Menurut Sandiaga, pilpres masih lama. Sekarang yang terpenting adalah menjaga persatuan dan kesatuan.
"Proses politik sudah selesai. Saatnya persatuan. Kalau kita berjuang ada di tiap tarikan nafas jadi jangan pernah berhenti berjuang," ujar Sandiaga yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya itu.
Direktur Eksekutif Media Survei Nasional Rico Marbun memiliki analisis tersendiri perihal 'kode keras' Jokowi kepada Sandiaga. Menurut dia, sapaan Jokowi kepada Sandiaga merupakan taktik yang jitu dari Jokowi.
Tujuannya adalah untuk memecah perhatian kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Anies digadang-gadang sebagai salah satu kandidat kuat calon presiden dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029.
"Kompetitor yang paling berat kan dari jajaran kepala daerah. Anies Baswedan, (Gubernur Jawa Barat) Ridwan Kamil, kemudian Ganjar (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo), Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini). Kalau kita melihat seperti Anies ini kan dikritik oleh banyak pihak, terutama pengamanan banjir dan sebagainya. Ketika bola itu dilempar oleh ke Sandiaga, berarti kan yang ada di spot perhatian publik, itu kan Sandiaga Uno," kata Rico.
"Dalam posisi itu, ini taktik untuk memecah serangan. Jadi spotlight itu tidak hanya ke Anies Baswedan tapi juga lari ke Sandi. Jadi ini oleh presiden dibagi rata. Saya pikir sih yang diuntungkan tentunya kandidat yang lain, tentunya partai politik selain Gerindra. Begitu maksud saya," lanjutnya seperti dikutip dari detik.com, Kamis (16/1/2020).
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Sapa Sandiaga 'Hati-hati 2024' Taktik Jokowi Bendung Anies?
Most Popular