
Rayu Importir Vietnam, RI Tawarkan Ikan Natuna
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
16 January 2020 14:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam menarik investasi asing, Vietnam salah satu kompetitor berat bagi Indonesia. Negeri Paman Ho ini unggul dalam menarik investasi asing ke negaranya. Namun, Vietnam tetap menjadi mitra strategis Indonesia termasuk sektor perikanan hingga ekspansi bisnis perusahaan Indonesia ke Vietnam
Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi, pada Rabu (15/1) menggelar pertemuan dengan Country Market Manager Traveloka Vietnam, Huynh May Thy, dan General Director Hai Nam Co. Ltd, Mrs. Nguyen Thi Thu Sac, Perusahaan importir perikanan di Ho Chi Minh City, Vietnam.
Retno sempat melakukan pertemuan dengan Hai Nam Co. Ltd, salah satu importir produk perikanan. Retno mendorong peningkatan impor produk perikanan Indonesia dari Hai Nam Co. Ltd.
Pada 2019, Hai Nam Co. Ltd mengimpor produk perikanan senilai kurang lebih US$ 2,5 juta dari Indonesia. Hai Nam Co., Ltd merupakan perusahaan perikanan swasta yang berdiri tahun 1982 dan memiliki 2.500 pekerja. Hai Nam juga telah mengekspor seafood ke AS, Jepang, Eropa, dan Taiwan.
"Selain peningkatan impor produk perikanan Indonesia, Indonesia juga harapkan Hai Nam Co. Ltd dapat melakukan investasi joint venture dengan perusahaan Indonesia untuk membangun pabrik pengolahan perikanan di Indonesia" kata Retno.
Retno mengundang Chairman Hai Nam Co. Ltd. berkunjung ke Indonesia untuk melihat potensi perikanan di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Natuna.
Selain itu, Retno menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendorong dibukanya jalur penerbangan langsung Indonesia- Vietnam oleh maskapai lokal Indonesia.
"Saya telah dan akan terus berkomunikasi dengan Menlu Vietnam untuk memfasilitasi izin pembukaan jalur langsung tersebut bagi maskapai-maskapai Indonesia"," tegas Retno seperti dikutip dari laman Kemenlu, Kamis (16/1).
Pada kesempatan itu, pihak Traveloka menyampaikan bahwa terbatasnya pilihan penerbangan langsung menjadikan harga tiket masih mahal. Pembukaan jalur penerbangan langsung oleh maskapai Indonesia akan berdampak signifikan pada peningkatan arus wisatawan.
Traveloka memulai ekspansi ke beberapa negara di Asia Tenggara pada tahun 2015 dan menjadi salah satu unicorn Indonesia yang lakukan ekspansi ke Vietnam.
(hoi/hoi) Next Article RI Tangkap Kapal Pencuri Ikan Vietnam di Natuna
Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi, pada Rabu (15/1) menggelar pertemuan dengan Country Market Manager Traveloka Vietnam, Huynh May Thy, dan General Director Hai Nam Co. Ltd, Mrs. Nguyen Thi Thu Sac, Perusahaan importir perikanan di Ho Chi Minh City, Vietnam.
Retno sempat melakukan pertemuan dengan Hai Nam Co. Ltd, salah satu importir produk perikanan. Retno mendorong peningkatan impor produk perikanan Indonesia dari Hai Nam Co. Ltd.
"Selain peningkatan impor produk perikanan Indonesia, Indonesia juga harapkan Hai Nam Co. Ltd dapat melakukan investasi joint venture dengan perusahaan Indonesia untuk membangun pabrik pengolahan perikanan di Indonesia" kata Retno.
Retno mengundang Chairman Hai Nam Co. Ltd. berkunjung ke Indonesia untuk melihat potensi perikanan di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Natuna.
Selain itu, Retno menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendorong dibukanya jalur penerbangan langsung Indonesia- Vietnam oleh maskapai lokal Indonesia.
"Saya telah dan akan terus berkomunikasi dengan Menlu Vietnam untuk memfasilitasi izin pembukaan jalur langsung tersebut bagi maskapai-maskapai Indonesia"," tegas Retno seperti dikutip dari laman Kemenlu, Kamis (16/1).
Pada kesempatan itu, pihak Traveloka menyampaikan bahwa terbatasnya pilihan penerbangan langsung menjadikan harga tiket masih mahal. Pembukaan jalur penerbangan langsung oleh maskapai Indonesia akan berdampak signifikan pada peningkatan arus wisatawan.
Traveloka memulai ekspansi ke beberapa negara di Asia Tenggara pada tahun 2015 dan menjadi salah satu unicorn Indonesia yang lakukan ekspansi ke Vietnam.
(hoi/hoi) Next Article RI Tangkap Kapal Pencuri Ikan Vietnam di Natuna
Most Popular