
Internasional
Salah Tembak Boeing, Presiden Iran: Militer Harus Minta Maaf
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
15 January 2020 15:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Iran Hassan Rouhani menyerukan agar militer meminta maaf secara langsung kepada publik karena insiden salah tembak, 8 Januari 2020 lalu.
Seperti yang dikabarkan sebelumnya, rudal Iran secara tak sengaja menembak sebuah pesawat komersial milik Ukraine International Airlines, dan menewaskan 176 penumpang di dalamnya.
"Pasukan militer harus meminta maaf dan menjelaskan apa yang terjadi," tulis AFP menirukan Rouhani, Rabu (15/1/2020).
"Masyarakat ingin yakin bahwa otoritas memperlakukan mereka dengan baik, penuh integritas dan rasa percaya."
Ia pun menegaskan rakyat Iran adalah tuan dari pemerintah. Sehingga sudah sewajarnya permintaan maaf dilakukan.
"Kita adalah pelayan mereka," tegasnya.
Terkait kecelakaan pesawat ini, Iran mengaku telah menahan 30 orang. Meski demikian, Iran belum menyebutkan jelas siapa saja pihak yang ditahan.
Sebelumnya Pemimpin Angkatan Udara Garda Revolusi, Brigadir General Amirali Hajizadeh mengaku bertanggung jawab sepenuhnya. Namun tembakan dilakukan atas inisiatif pribadi.
Dalam pidato kemarin di televisi nasional, Rouhani mengatakan akan menghukum semua pihak yang terlibat dalam kecelakaan yang tak disengaja itu.
"Ini adalah kesalahan yang tak termaafkan. Satu orang saja tidak bisa bertanggung jawab pada kecelakaan pesawat ini," katanya.
Pesawat Ukraine International Airlines jatuh saat ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) meningkat. Di hari yang sama, Iran membombardir pangkalan militer AS di Irak sebagai tanda balas dendam atas kematian Jenderal Qasem Soleimani.
(sef/sef) Next Article Trump Curigai Iran, Rudal Penyebab Boeing Jatuh di Teheran?
Seperti yang dikabarkan sebelumnya, rudal Iran secara tak sengaja menembak sebuah pesawat komersial milik Ukraine International Airlines, dan menewaskan 176 penumpang di dalamnya.
"Pasukan militer harus meminta maaf dan menjelaskan apa yang terjadi," tulis AFP menirukan Rouhani, Rabu (15/1/2020).
Ia pun menegaskan rakyat Iran adalah tuan dari pemerintah. Sehingga sudah sewajarnya permintaan maaf dilakukan.
"Kita adalah pelayan mereka," tegasnya.
Terkait kecelakaan pesawat ini, Iran mengaku telah menahan 30 orang. Meski demikian, Iran belum menyebutkan jelas siapa saja pihak yang ditahan.
Sebelumnya Pemimpin Angkatan Udara Garda Revolusi, Brigadir General Amirali Hajizadeh mengaku bertanggung jawab sepenuhnya. Namun tembakan dilakukan atas inisiatif pribadi.
Dalam pidato kemarin di televisi nasional, Rouhani mengatakan akan menghukum semua pihak yang terlibat dalam kecelakaan yang tak disengaja itu.
"Ini adalah kesalahan yang tak termaafkan. Satu orang saja tidak bisa bertanggung jawab pada kecelakaan pesawat ini," katanya.
Pesawat Ukraine International Airlines jatuh saat ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) meningkat. Di hari yang sama, Iran membombardir pangkalan militer AS di Irak sebagai tanda balas dendam atas kematian Jenderal Qasem Soleimani.
(sef/sef) Next Article Trump Curigai Iran, Rudal Penyebab Boeing Jatuh di Teheran?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular