
Internasional
Boeing 737 Tertembak Rudal di Teheran, 5 Negara Gugat Iran?
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
14 January 2020 12:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Lima negara yang warganya menjadi korban kecelakaan pesawat Ukraine International Airlines di Teheran, Iran, kemungkinan akan mengajukan langkah hukum terhadap Iran. Kelima negara tersebut yakni Ukraina, Swedia, Afganistan, Jerman, dan Inggris.
Dalam wawancara dengan Reuters di Singapura, Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko mengatakan pembicaraan soal gugatan tersebut akan dilakukan Kamis (16/1/2020).
"Kami telah membuat grup yang terdiri dari para menteri luar negeri dari negara yang berduka. Di 16 Januari kami akan bertemu secara personal di London untuk berdiskusi, cara, termasuk hukum, bagaimana kami mem-follow up ini, bagaimana kami menghukum mereka (Iran)," katanya.
Sebelumnya pesawat Ukraine Airlines jatuh beberapa saat setelah take off. Sebanyak 176 penumpang tewas dalam peristiwa yang terjadi 8 Januari dini hari itu.
Tuduhan kepada Iran pun mengemuka. Pasalnya kejadian ini terjadi tepat di saat Iran meluncurkan serangan balik ke AS dengan menembakkan rudal ke dua pangkalan militer pasukan koalisi di Irak.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau merupakan orang pertama yang mengatakan Iran bertanggung jawab pada kecelakaan itu. Ia merujuk data intelijen.
Meski membantah Iran akhirnya mengakui hal ini. Presiden Hassan Rouhani mengatakan telah terjadi kesalahan manusia dan berduka atas peristiwa yang juga menyelakakan warga Iran itu.
Sementara itu, dalam sebuah wawancara, sebagaimana dilansir dari AFP, Trudeau mengatakan bahwa para korban masih akan hidup dan berada di rumah dengan keluarga mereka, jika tidak ada ketegangan di wilayah tersebut.
"AS membuat keputusannya. Kami berusaha untuk bekerja sebagai komunitas internasional dalam masalah besar. Tetapi terkadang negara mengambil tindakan tanpa memberitahu sekutu mereka," katanya, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (14/1/2020).
(sef/sef) Next Article Boeing 737 yang Jatuh di Teheran Ditembak Iran?
Dalam wawancara dengan Reuters di Singapura, Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko mengatakan pembicaraan soal gugatan tersebut akan dilakukan Kamis (16/1/2020).
"Kami telah membuat grup yang terdiri dari para menteri luar negeri dari negara yang berduka. Di 16 Januari kami akan bertemu secara personal di London untuk berdiskusi, cara, termasuk hukum, bagaimana kami mem-follow up ini, bagaimana kami menghukum mereka (Iran)," katanya.
Tuduhan kepada Iran pun mengemuka. Pasalnya kejadian ini terjadi tepat di saat Iran meluncurkan serangan balik ke AS dengan menembakkan rudal ke dua pangkalan militer pasukan koalisi di Irak.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau merupakan orang pertama yang mengatakan Iran bertanggung jawab pada kecelakaan itu. Ia merujuk data intelijen.
Meski membantah Iran akhirnya mengakui hal ini. Presiden Hassan Rouhani mengatakan telah terjadi kesalahan manusia dan berduka atas peristiwa yang juga menyelakakan warga Iran itu.
Sementara itu, dalam sebuah wawancara, sebagaimana dilansir dari AFP, Trudeau mengatakan bahwa para korban masih akan hidup dan berada di rumah dengan keluarga mereka, jika tidak ada ketegangan di wilayah tersebut.
"AS membuat keputusannya. Kami berusaha untuk bekerja sebagai komunitas internasional dalam masalah besar. Tetapi terkadang negara mengambil tindakan tanpa memberitahu sekutu mereka," katanya, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (14/1/2020).
(sef/sef) Next Article Boeing 737 yang Jatuh di Teheran Ditembak Iran?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular