Gara-gara B30, Ekspor Biodiesel RI Bakal Turun Tahun Ini

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
13 January 2020 11:48
Penerapan biodiesel (B30) sejak akhir tahun 2019 diperkirakan akan berdampak pada penurunan ekspor biodiesel atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) di 2020.
Foto: Presiden RI Jokowi di acara Peresmian Implementasi Program Biodiesel 30% oleh Presiden RI di SPBU MT Haryono. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Penerapan biodiesel (B30) sejak akhir tahun 2019 diperkirakan akan berdampak pada penurunan ekspor biodiesel atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) di tahun 2020. Tahun ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan produksi FAME 10 juta kilo liter, dengan target serapan dalam negeri 9,6 juta kilo liter.

Artinya, sisa dari produksi yang kemungkinan akan diekspor hanya sebesar 400 ribu kilo liter. "Kalau 9,6 juta kilo liter target pemakaian dalam negeri. Target produksi = pemakaian dalam negeri + ekspor," ungkap Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Andriah Feby Misnah saat dihubungi, Senin, (13/01/2020).


Feby menerangkan meski 2020 diproyeksikan menurun, namun di tahun-tahun sebelumnya terjadi peningkatan jumlah ekspor. Tahun 2017 ekspor FAME sebanyak 187 ribu kilo liter. Tahun 2018 meningkat menjadi 1,8 juta kilo liter. Dan tahun 2019 sampai dengan November ekspor mencapai 1,3 juta kilo liter.

"Tahun 2019 karena serapan dalam negeri juga meningkat, ekspornya agak turun. Di tahun 2018 meningkat. Kapasitas produksi kita hanya kisaran 10 juta kilo liter (tahun 2020) kalau serapan di dalam sudah full otomatis ekspornya turun," terangnya.

Menurut Feby serapan dalam negeri meningkat setelah penerapan B30, sebesar 3 juta kilo liter, sehingga peluang ekspornya semakin rendah. Sayangnya Feby belum bisa memastikan negara mana yang akan mengimpor FAME dari Indonesia.

Lebih lanjut dijelaskan, industri harus memenuhi kebutuhan di dalam negeri dahulu. Sehingga kemungkinan ekspor dilakukan di akhir- akhir tahun jika ada kelebihan produksi dan demand dalam negeri tidak naik. "Tahun 2020 negaranya mana kita belum tahu. China banyak, ekspor biodiesel kita meningkat kok, hanya bukan ke Eropa," paparnya.

Sebagai informasi pemanfaatan biodiesel dalam negeri tahun 2019 sebesar 6,26 juta kilo liter, setara dengan penghematan devisa sebesar US$ 3,35 miliar atau Rp 48,19 triliun. B30 baru saja diimplementasikan, namun Kementerian ESDM akan segera melakukan uji teknis program biodiesel B40.


Kepala Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan untuk uji teknis sedang dipersiapkan bersama dengan stakeholder. Di antaranya PT Pertamina (Persero), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), asosiasi kapal, asosiasi alat berat, dan lainnya. "Uji jalan dua minggu dari sekarang," ungkapnya di Kementerian ESDM, Kamis, (9/01/2020).

Menurut Dadan uji jalan dilakukan sampai April 2020 mendatang setelah uji lab, sehingga hasilnya bisa dilihat pada Juli atau Agustus 2020. Program biodiesel adalah langkah yang diambil pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor minyak, demi memperbaiki defisit neraca perdangangan khususnya di sektor energi. "Target di Juli-Agustus sampai road tes," imbuhnya.

[Gambas:Video CNBC]




(dob/dob) Next Article Aturan Lemah, ESDM Repot Tagih Denda ke Pemasok FAME

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular