Jokowi Tegaskan Larang Ekspor Nikel Hingga CPO

Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
13 January 2020 09:08
Hal itu diungkapkannya saat berbicara pada acara Hari Ulang Tahun dan Pembukaan Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan, Jumat (10/1/2020).
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di HUT ke-47 sekaligus Rakernas I PDIP. (Isal-detikcom)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo akhir pekan lalu kembali menyinggung ekspor sumber daya alam Indonesia ke luar negeri. Hal itu diungkapkannya saat berbicara pada acara Hari Ulang Tahun dan Pembukaan Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan, Jumat (10/1/2020).

Ia berharap, hal ini bisa berubah secara perlahan dan tak terjadi lagi di masa kepemimpinannya. "Dalam memulai ini memang berat, tapi kalau negara tidak memiliki strategi ekonomi besar dalam rangka merancang pembangunan jangka panjang kita akan jadi eksportir bahan mentah," kata Jokowi.

Menurutnya, Indonesia, sudah mulai dengan nikel dan kelapa sawit. Sejak Januari tahun ini, ekspor Nikel disetop untuk fokus pada industri lithium battery untuk mobil listrik. Ia memperkirakan dalam 2-3 tahun mendatang tercipta industri lithium battery di Indonesia yang harganya bisa diterima pasar.

"Karena Indonesia adalah produsen terbesar nikel," katanya.

Ternyata komoditas lain pun akan menyusul untuk disetop ekspornya, diantaranya dari bauksit dan kopra.

"Satu per satu akan kita setop, mungkin tahun depan bauksit, tahun depannya timah, tahun depannya batu bara, kopra juga setop," tegasnya.

Jokowi meyakini sumber daya seperti kopra dan kelapa sawit bisa dimanfaatkan jadi bahan bakar, seperti avtur. "Ini sudah hampir ketemu, kalau ini ketemu semua pesawat bisa kita ganti dengan kelapa yang dihasilkan rakyat."


[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article RI Mau Ekspor Beras ke Arab Saudi, Jokowi Pesan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular