
Duh! Ada 'Ramalan' Serapan FAME 2020 Hanya 8,25 Juta KL

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memproyeksikan serapan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sampai akhir tahun 2020 hanya mencapai 8,25 juta kilo liter (kl). Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman mengatakan sampai dengan Agustus 2020 baru disalurkan sebanyak 4,8 juta kilo liter (kl).
"Sampai akhir tahun diproyeksikan sebesar 8,25 juta kl (FAME yang digunakan di dalam negeri)," ungkapnya kepada wartawan, akhir pekan di Gedung Prijadi Praptosuhardjo Kementerian Keuangan.
Secara volume ini lebih rendah dibandingkan target awal 2020 di mana untuk kebutuhan biodiesel diproyeksikan akan menghabiskan FAME sebanyak 9,6 juta kl. Turunnya serapan FAME ini menurutnya sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang membuat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) menurun.
Pandemi Covid-19 sampai hari ini belum selesai, oleh karena itu BPDPKS memproyeksikan kebutuhan FAME untuk 2021 mencapai 9,59 juta kl atau tidak ada perubahan dari alokasi tahun ini.
"Sampai saat ini masih ditetapkan B30. Kami masih menunggu dari Komite Pengarah, apakah rencana B40 pada Juli 2021 akan tetap dilanjutkan. Nah kalau iya, B40 itu berasal dari campuran 30% FAME dan 10% dari D100 yang diproduksi Pertamina, di-mix sehingga jadi 40%," paparnya.
Sementara itu ia menyebut dana pungutan ekspor kelapa sawit dan produk turunannya sampai dengan Agustus 2020 mencapai Rp 10,4 triliun.
Eddy mengatakan dari dana yang terkumpul ini akan dimanfaatkan untuk peremajaan sawit rakyat, mendukung program biodiesel, riset, pengembangan sumber daya manusia, dan promosi lainnya. Dia pun menyebut dana pungutan ini akan cukup untuk memberikan subsidi biodiesel (B30) hingga akhir tahun ini.
"Sampai dengan Agustus untuk tahun 2020 ini sudah dikumpulkan pungutan sebesar Rp 10,4 triliun. Insya Allah cukup (subsidi biodiesel sampai akhir tahun)," paparnya.
Namun demikian, menurutnya dana yang sudah disalurkan sampai Agustus lebih tinggi daripada iuran yang telah dipungut, yakni mencapai sebesar Rp 13,2 triliun. Tapi sayang dia tidak menjelaskan alasan lebih lanjut. Dana tersebut menurutnya untuk membiayai subsidi bahan campuran untuk biodiesel yakni Fatty Acid Methyl Ester (FAME). (*)
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penyerapan Biodiesel Domestik Baru Capai 58,5% Hingga Agustus