Tolak Tol Cijago, Warga Minta Lahan Dibayar Rp20 Juta/Meter

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
09 January 2020 14:15
Warga Krukut, Limo, Depok menolak pembangunan seksi III Tol Cijago.
Foto: Warga Tolak Pembebasan Lahan Tol Cijago 3 (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul Anwar)
Depok, CNBC Indonesia - Warga RW 01 dan 02 Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo Kota Depok ramai-ramai menolak pembebasan lahan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) seksi III Krukut-Cinere sepanjang 5,4 Km. Ketidakcocokan harga jadi alasan warga enggan lahannya dibebaskan.

Koordinator perwakilan warga, Roni Ibrahim, menyebut, dari terdapat 440 bidang lahan di wilayah tersebut yang pemiliknya ogah dibayar murah. Dari penuturannya, tiap bidang lahan dihargai antara Rp 2-6 juta per meter persegi.

"Kami minta di angka Rp 10-20 juta per meter persegi. Tanah plus bangunan. Kami minta harga wajar, tapi justru yang dikasih harga kurang ajar," kata Roni ketika ditemui di Depok, Rabu (8/1/20).



Dia bilang, harga yang ditawarkan tim penilai jauh di bawah harga pasaran. Pasalnya, untuk tanah yang terletak di bawah saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) saja, harga pasaran sudah mencapai Rp 4 juta per meter persegi.

Dengan begitu, jika warga menerima tawaran pembebasan lahan, maka uang ganti ruginya tidak akan cukup untuk membeli lahan dan membangun rumah baru. Kendati demikian, pada prinsipnya warga tidak menolak proyek pembangunan tol.

"Warga ini nggak tolak, kita kooperatif semua. Kita mendukung, support program pemerintah, cuma ya harganya harga wajar, jangan harga kurang ajar," bebernya.

Hal senada diungkapkan perwakilan warga lainnya, Haryati, menegaskan bahwa warga akan kompak menolak pembebasan sampai adanya kecocokan harga ganti lahan.

Dia menjelaskan bahwa kawasan yang 440 bidang tersebut, rencananya akan digunakan sebagai interchange atau putaran simpang susun. Dengan rencana tersebut, dia justru heran harga yang ditawarkan teramat rendah.

"Kalau kita mau bertahan (menolak pembebasan), nggak ada putaran (interchange) mau putar kemana dia (pengembang tol)," kata Haryati.

Tol Cijago sepanjang 14,7 Km dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Translingkar Kita Jaya yang terbagi menjadi tiga seksi. Pembebasan lahan dan pembangunan proyek tol ini setidaknya sudah dimulai sejak 2006.

Tolak Tol Cijago, Warga Minta Lahan Dibayar Rp20 Juta/MeterFoto: Proyek Jalan Tol Cijago (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul Anwar)


Tol Cijago Seksi I sepanjang 3,70 Km dimulai dari interchange Jagorawi hingga ke Jalan Raya Bogor dan telah beroperasi sejak Januari 2012. Kemudian Seksi II sepanjang 5,5 Km dimulai dari Jalan Raya Bogor hingga Kukusan juga telah beroperasi. Adapun Seksi III dari Kukusan ke Cinere sepanjang 5,5 Km ditargetkan akan selesai pada tahun 2020.

[Gambas:Video CNBC]





(hoi/hoi) Next Article Bikin Geger, Tarif Tol Cijago Naik 100% Diprotes Netizen

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular