Jokowi Beri 3 Opsi Turunkan Harga Gas, Ini Pilihan PGN

Redaksi CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
08 January 2020 15:49
Jokowi beri 3 opsi untuk tekan harga gas, ini yang jadi pilihan PGN.
Foto: Dok PGN
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti soal harga gas industri yang dinilai belum sukses untuk diturunkan. Jokowi ingin harga gas industri jadi US$ 6 per MMBTU dalam 3 bulan ke depan.

Supaya cepat, Jokowi memberikan 3 opsi yang mesti dipilih sebagai solusinya. Pertama adalah pemangkasan jatah pemerintah di sisi hulu, kedua penerapan DMO atau domestic market obligation, lalu ketiga yakni impor gas dari luar negeri.

PT PGN Tbk (PGAS), sebagai perusahaan gas bumi nasional menyatakan akan menjalani perannya sebagai sub holding gas untuk mendukung opsi tersebut. PGN yakin gas masih menjadi sumber energi yang efektif, efisien, kompetitif dan ramah lingkungan untuk industri.

Sebagai agregator gas bumi, jika opsi DMO diberlakukan dinilai bisa dijalankan optimal oleh PGN.

[Gambas:Video CNBC]


"DMO Gas menjadi salah satu solusi untuk menjaga pertumbuhan industri nasional, yang tentunya dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder secara jangka panjang yaitu pemerintah dan investasi hulu yang menarik," ungkap Direktur Utama PGN Gigih Prakoso, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (08/1/2020).

Apabila DMO gas diberlakukan dengan menyalurkannya ke seluruh sektor secara efektif dan efisien, dengan konsep aggregator yang mengintegrasikan pasokan di hulu dan infrastruktur hilir oleh sub holding gas, diharapkan penyaluran gas bumi ke end user bisa lebih efektif, termasuk subsidi silang antarkawasan di wilayah Indonesia.



Sub holding gas ini telah mengelola 96% infrastruktur gas bumi. Di 2020, PGN juga masih genjot bisnis gas bumi terintegrasi, termasuk untuk jaringan gas konvensional seperti pipa CNG dan LNG.

Pertama, PGN berupaya untuk meningkatan perluasan pembangunan jaringan transmisi Gresik-Semarang dengan panjang 272 km. Sedangkan untuk pembangunan jaringan distribusi gas bumi, ditargetkan lebih dari 180 km, dengan rincian di Jawa ± 60 km dan di Sumatera ± 120 km. Target tersebut akan semakin mendekatkan visi menyatukan infrastruktur pipa trans Sumatera dan Jawa.



Jawa Timur jadi fokus PGN, akan dikembangkan terminal LNG Teluk Lamong dengan kapasitas 40 BBTUD di sana. Termasuk LNG filling dengan kapasitas 10 BBTUD, untuk wilayah baru yang belum terjangkau infrastruktur pipa di sejumlah kota di Jawa Timur Bagian Selatan, Barat, dan Timur.

PGN meyakini program-program pengembangan infrastruktur ini akan memberikan benefit berupa kehandalan kapasitas infrastruktur LNG dan Gas Pipa Domestik, mendorong tambahan peningkatan utilisasi gas bumi domestik sampai dengan 130 Bbutd atau setara dengan 23 ribu BOEPD, serta meningkatkan kemampuan PGN di pasar internasional sebagai global player.


(gus/gus) Next Article PGN Punya Keterbatasan untuk Menurunkan Harga Jual Gas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular