
Di Hari Natal Demo Hong Kong Tetap Membara
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
25 December 2019 21:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi demonstrasi masih terjadi di Hong Kong bahkan pada Rabu (25/12) bertepatan dengan perayaan Natal. Pada malam Natal (24/12) bentrok juga sempat terjadi antara pendemo dengan aparat.
Seperti dilaporkan Reuters, para pendemo anti-pemerintah berbaris di antara dekorasi perayaan Natal di mal-mal Hong Kong, pada Rabu. Mereka konsisten meneriakkan slogan pro demokrasi. Aksi mereka membuat salah satu mal tutup lebih awal. Polisi sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
"...Tak masalah jika ini Hari Natal," kata Chan (28), seorang pekerja restoran yang merupakan salah satu massa pendemo di Distrik Mong Kok.
Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam merespons aksi ricuh di Malam Natal itu pada Rabu, melalui akun Facebook, ia mengatakan bahwa warga Hong Kong dan turis kecewa bahwa perayaan Natal mereka telah hancur akibat demonstrasi.
"Aksi ilegal ini tak hanya mengurangi suasana perayaan Natal juga berdampak pada bisnis lokal," katanya.
Demonstrasi di Hong Komg sudah terjadi sejak Juni 2019. Protes dipicu oleh UU Ekstradisi yang memungkinkan kriminal di Hong Kong dikirim ke China untuk dieksekusi dengan hukum lokal.
Hal ini menimbulkan keresahan di sebagian kalangan muda. Pasalnya, potensi penyelewengan pada aturan ini sangat besar.
Meski sudah dibatalkan, protes tetap berlanjut di Hong Kong dan menyebar ke arah upaya memerdekakan diri. Setidaknya 6000 orang ditangkap sejak Juni.
(hoi/hoi) Next Article Demo Belum Reda, China Copot Pejabat Penting di Hong Kong
Seperti dilaporkan Reuters, para pendemo anti-pemerintah berbaris di antara dekorasi perayaan Natal di mal-mal Hong Kong, pada Rabu. Mereka konsisten meneriakkan slogan pro demokrasi. Aksi mereka membuat salah satu mal tutup lebih awal. Polisi sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
"...Tak masalah jika ini Hari Natal," kata Chan (28), seorang pekerja restoran yang merupakan salah satu massa pendemo di Distrik Mong Kok.
Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam merespons aksi ricuh di Malam Natal itu pada Rabu, melalui akun Facebook, ia mengatakan bahwa warga Hong Kong dan turis kecewa bahwa perayaan Natal mereka telah hancur akibat demonstrasi.
"Aksi ilegal ini tak hanya mengurangi suasana perayaan Natal juga berdampak pada bisnis lokal," katanya.
Demonstrasi di Hong Komg sudah terjadi sejak Juni 2019. Protes dipicu oleh UU Ekstradisi yang memungkinkan kriminal di Hong Kong dikirim ke China untuk dieksekusi dengan hukum lokal.
Hal ini menimbulkan keresahan di sebagian kalangan muda. Pasalnya, potensi penyelewengan pada aturan ini sangat besar.
Meski sudah dibatalkan, protes tetap berlanjut di Hong Kong dan menyebar ke arah upaya memerdekakan diri. Setidaknya 6000 orang ditangkap sejak Juni.
(hoi/hoi) Next Article Demo Belum Reda, China Copot Pejabat Penting di Hong Kong
Most Popular