
Internasional
Malam Natal, Hong Kong Justru Membara Tuntut Kemerdekaan
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
25 December 2019 08:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Demonstrasi berujung bentrok sepertinya masih terjadi di Hong Kong. Setelah cukup tenang karena kemenangan politisi pro demokrasi pada bulan lalu, kini daerah otonomi khusus China itu diserang demo kembali.
Para pendemo berada di dalam sejumlah pusat keuangan seperti jalan utama, mall, dan hotel-hotel mewah di Hong Kong. Termasuk kawasan wisata Tsim Sha Tsui East, Kowloon.
Para pendemo meneriakkan slogan-slogan memerdekakan diri. Mulai dari "Bangkitlah Hong Kong, Revolusi Zaman Kita" hingga "Hong Kong Merdeka".
Dikutip dari Reuters, bentrokan terjadi di dalam sebuah mall. Meski tidak dijelaskan dengan pasti di mana, pendemo dikabarkan melemparkan sejumlah payung yang dibawa dan barang lain ke arah polisi.
Petugas pun memukuli beberapa demonstran dengan dengan tongkat. Wartawan Reuters pun melaporkan, polisi sempat mengarahkan senjata ke massa namun tidak menembak.
Akibat demonstrasi ini sejumlah fasilitas publik kembali ditutup. Kereta metro misalnya juga menutup dua stasiun, Tsim Sha Tsui dan Mong Kok.
Demonstrasi sudah terjadi sejak Juni 2019. Protes dipicu oleh UU Ekstradisi yang memungkinkan kriminal di Hong Kong dikirim ke China untuk dieksekusi dengan hukum lokal.
Hal ini menimbulkan keresahan di sebagian kalangan muda. Pasalnya, potensi penyelewengan pada aturan ini sangat besar.
Meski sudah dibatalkan, protes tetap berlanjut di Hong Kong dan menyebar ke arah upaya memerdekakan diri. Setidaknya 6000 orang ditangkap sejak Juni.
Hong Kong resmi beralih ke China sejak tahun 1997. Dibawah pemerintahan China, wilayah ini memiliki konsep satu negara dua sistem.
Sementara itu, dalam sebuah video yang disebar di lama Facebook, Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengucapkan selamat Natal pada seluruh umat kristiani Hong Kong yang merayakan.
"Semoga Natal dengan damai dan aman," ujarnya.
(sef/sef) Next Article Demo Belum Reda, China Copot Pejabat Penting di Hong Kong
Para pendemo berada di dalam sejumlah pusat keuangan seperti jalan utama, mall, dan hotel-hotel mewah di Hong Kong. Termasuk kawasan wisata Tsim Sha Tsui East, Kowloon.
Para pendemo meneriakkan slogan-slogan memerdekakan diri. Mulai dari "Bangkitlah Hong Kong, Revolusi Zaman Kita" hingga "Hong Kong Merdeka".
Petugas pun memukuli beberapa demonstran dengan dengan tongkat. Wartawan Reuters pun melaporkan, polisi sempat mengarahkan senjata ke massa namun tidak menembak.
Akibat demonstrasi ini sejumlah fasilitas publik kembali ditutup. Kereta metro misalnya juga menutup dua stasiun, Tsim Sha Tsui dan Mong Kok.
Demonstrasi sudah terjadi sejak Juni 2019. Protes dipicu oleh UU Ekstradisi yang memungkinkan kriminal di Hong Kong dikirim ke China untuk dieksekusi dengan hukum lokal.
Hal ini menimbulkan keresahan di sebagian kalangan muda. Pasalnya, potensi penyelewengan pada aturan ini sangat besar.
Meski sudah dibatalkan, protes tetap berlanjut di Hong Kong dan menyebar ke arah upaya memerdekakan diri. Setidaknya 6000 orang ditangkap sejak Juni.
Hong Kong resmi beralih ke China sejak tahun 1997. Dibawah pemerintahan China, wilayah ini memiliki konsep satu negara dua sistem.
Sementara itu, dalam sebuah video yang disebar di lama Facebook, Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengucapkan selamat Natal pada seluruh umat kristiani Hong Kong yang merayakan.
"Semoga Natal dengan damai dan aman," ujarnya.
(sef/sef) Next Article Demo Belum Reda, China Copot Pejabat Penting di Hong Kong
Most Popular