
Beralih ke Pertamina, Kilang TPPI Bikin RI Hemat Rp 17 T
Anisatul Umah & Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
20 December 2019 20:32

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo akan segera meresmikan peralihan kilangĀ PT Tuban Petrochemical Indonesia (TPI) ke PT Pertamina (Persero).
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dengan masuknya Pertamina untuk kelola kilang yang terintegrasi dengan petrokomia ini, bisa menghemat devisa negara hingga US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun.
"Ini masih kapasitas petrokimia terbata, penghematan US$ 700 juta sampai US$ 1,2 miliar atau setara Rp 17 triliun.
Menurutnya potensi ini masih bisa lebih tinggi jika dilakukan debottlenecking untuk kelola kilang tersebut, itu juga tergantung dari harga penjualan aromatik yang diproduksi kilang tersebut.
"Karena harga termasuk PPn itu fluktuasi, ke depan bukan hanya aromatic center tapi dari sebagian harus ada investasi tambahan dan disiapkan oleh Kementerian BUMN," jelasnya.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam kesempatan terpisah mengatakan TPPI menjadi pilihan karena memiliki fleksibilitas yang baik dan bisa diswitch ke gasolin. "TPI punya TPPI, PON, Petrokimia, bagus sekali karena turunan satu ini komplit produknya,"kata dia.
Pemerintah telah resmi menguasai 96% saham PT Tuban Petrochemical Industries (TPI). Melalui TPI dan anak perusahaannya PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI), pemerintah akan mengembangkan industri petrokimia dalam negeri.
Sebelumnya, pemerintah telah memiliki 70% saham TPI alias Petro Tuban. Namun dalam upaya penyehatan keuangan perusahaan yang terlilit utang, pemerintah menyuntikkan modal negara (PMN). Dengan demikian, utang TPI bakal berkurang dari Rp 3,3 triliun menjadi Rp 700 miliar saja.
TPI sebagai induk usaha TPPI selama ini difungsikan sebagai pengolah BBM. Langkah restrukturisasi utang yang ditempuh akan memberikan kesempatan perusahaan untuk berkembang sebagai basis industri petrokimia nasional yang terintegrasi.
(gus/gus) Next Article Pemerintah Tambah Porsi Saham, Utang TPPI Sisa Rp 700 M
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dengan masuknya Pertamina untuk kelola kilang yang terintegrasi dengan petrokomia ini, bisa menghemat devisa negara hingga US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun.
"Ini masih kapasitas petrokimia terbata, penghematan US$ 700 juta sampai US$ 1,2 miliar atau setara Rp 17 triliun.
"Karena harga termasuk PPn itu fluktuasi, ke depan bukan hanya aromatic center tapi dari sebagian harus ada investasi tambahan dan disiapkan oleh Kementerian BUMN," jelasnya.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam kesempatan terpisah mengatakan TPPI menjadi pilihan karena memiliki fleksibilitas yang baik dan bisa diswitch ke gasolin. "TPI punya TPPI, PON, Petrokimia, bagus sekali karena turunan satu ini komplit produknya,"kata dia.
Pemerintah telah resmi menguasai 96% saham PT Tuban Petrochemical Industries (TPI). Melalui TPI dan anak perusahaannya PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI), pemerintah akan mengembangkan industri petrokimia dalam negeri.
Sebelumnya, pemerintah telah memiliki 70% saham TPI alias Petro Tuban. Namun dalam upaya penyehatan keuangan perusahaan yang terlilit utang, pemerintah menyuntikkan modal negara (PMN). Dengan demikian, utang TPI bakal berkurang dari Rp 3,3 triliun menjadi Rp 700 miliar saja.
TPI sebagai induk usaha TPPI selama ini difungsikan sebagai pengolah BBM. Langkah restrukturisasi utang yang ditempuh akan memberikan kesempatan perusahaan untuk berkembang sebagai basis industri petrokimia nasional yang terintegrasi.
(gus/gus) Next Article Pemerintah Tambah Porsi Saham, Utang TPPI Sisa Rp 700 M
Most Popular