India Ogah Masuk Perdagangan Bebas yang di Dalamnya Ada China

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
16 December 2019 22:02
Hanya India yang belum mau masuk dalam RCEP.
Foto: PM India Narendra Modi dan Presiden China Xi Jinping, di Wuhan China, 28 April 2018/India's Press Information Bureau/Handout via REUTERS
Jakarta, CNBC Indonesia - Dari 16 negara peserta, hanya India yang belum menyepakati rules agreement Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) saat KTT RCEP ke-3 di Bangkok, Thailand, awal November lalu. Isu domestik diduga menjadi latar belakang India belum menyepakati negosiasi.

Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo menjelaskan, ada kekhawatiran dari India bahwa produk China akan membanjiri negaranya.

India memang mengalami defisit perdagangan dengan China pada tahun 2018 sebesar US$ 57,4 Miliar, menurun dibandingkan defisit 2017 sebesar US$ 59,3 Miliar.

"Sebagai Trade Negotiating Committee (TNC) saya bicara ke anggota termasuk China terkait concern India dan China mengerti," kata Iman di Jakarta, Senin (16/12/2019).



Namun, isu domestik India masih terlalu umum. Saat Joint Leaders Statement (pernyataan bersama para pemimpin negara) disebutkan bahwa India akan 'in' bila outstanding issues dapat diselesaikan.

Namun PM Moodi dalam pernyataannya mengatakan India 'out' karena RCEP tidak dapat mengakomodir isu sensitif India.

Iman mengatakan akan mengumpulkan perwakilan negara ASEAN untuk menentukan langkah selanjutnya di Hanoi, Vietnam, termasuk meminta klarifikasi India pada Januari 2020 mendatang.

"Bulan Februari, kita bertemu lagi [penyelesaian isu market access] juga untuk mengajak India," kata Iman.

India diharapkan dapat bergabung dalam RCEP. Iman yang juga Ketua Komite TNC mengaku dalam beberapa kesempatan menyampaikan kepada perwakilan ASEAN agar RCEP berakhir dengan jumlah negara yang sama saat perjanjian ini dimulai, yaitu 16 negara.

Setelah penyelesaian perundingan akses pasar, pembahasan RCEP selanjutnya adalah penyelesaian Legal Scrubbing teks perjanjian yang diharapkan dapat selesai pada tahun 2020, lalu secara bertahap menuju implementasi perjanjian pada tahun 2022.
(hoi/hoi) Next Article India Batu Sandungan RI Tuntaskan Perdagangan Bebas 16 Negara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular