
DPR Minta Tak Cabut Subsidi Listrik, Ini Kata Sri Mulyani
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
16 December 2019 18:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi VII DPR belakangan hari kerap mempertanyakan soal rencana kenaikan listrik 900 VA Rumah Tangga Mampu. Apakah subsidi listrik jadi dipertahankan? Ini Jawaban Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan, Ketua DPR Puan Maharani yang juga sekaligus sebagai mantan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI menyarankan untuk memperkuat jaring pengaman sosial, sebagai antisipasi kondisi ekonomi global.
"Makanya beliau sadar dan mengetahui kondisi itu, dan kita akan memperkuat jaring pengaman sosial ini, terutama dari data dan dari Komisi VII soal subsidi listrik," ujar Sri Mulyani saat melakukan konferensi pers bersama Ketua DPR Puan Maharani di Gedung DPR, Senin (16/12/2019).
Rapat dengar pendapat antara Komisi VII DPR RI dan PT PLN (Persero) berapa minggu lalu berujung dengan permintaan DPR untuk mempertimbangkan lagi rencana penyesuaian tarif listrik di tahun depan.
Selain rapat dengan Kementerian ESDM, Komisi VII juga menyinggung soal subsidi listrik ini dengan PLN. DPR meminta PLN terlebih dulu menyediakan data yang akurat untuk kelompok pelanggan subsidi dan pelanggan non subsidi. Termasuk untuk pelanggan kelompok 900 VA, yang terbagi atas rumah tangga mampu dan kurang mampu.
Padahal, hitung-hitungan kenaikan tarif listrik 900 VA rumah tangga mampu ini juga sebenarnya sudah matang. Buat PLN, jika tarif ini naik akan berdampak pada 6,7 juta pelanggan dan hasilkan penghematan hingga Rp 7 triliun bagi keuangan perusahaan setrum negara.
Oleh karena itu, lanjut Sri Mulyani, pihaknya akan menunggu terlebih dahulu berapa jumlah terbaru rumah tangga yang bisa menerima subsidi listrik tersebut.
"Terutama dari data dan dari Komisi VII soal subsidi listrik, [berapa jumlah] rumah-rumah tangga yang dapat subsidi dan harus dikukung, [di tengah] kondisi ekonomi yang tidak mudah," ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga akan mendukung hal-hal yang saat ini tengah dirampungkan oleh Komisi VII DPR, yang memiliki dimensi keuangan negara yang cukup besar.
"RUU Minerba, RUU Energi Terbarukan, RUU Migas. Karena dampak keuangan sangat besar dan tentu kita akan ikut dukung pembahasannya," jelas Sri Mulyani.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan ESDM, Rida Mulyana, juga sudah menghitung kenaikan ini nantinya akan membuat kelompok RTM 900 VA ketambahan biaya listrik hingga Rp 29 ribu per bulan. Sebab tarifnya jika disesuaikan akan sama dengan listrik nob subsidi 1300 VA dan ke atas.
Keputusan pemerintah sampai saat ini adalah listrik 900 VA rumah tangga mampu memang tak lagi disubsidi. Tapi apakah tarif tersebut akan disesuaikan akhirnya kini menjadi diskusi lagi.
(gus/gus) Next Article Subsidi Listrik 900VA Bakal Dihapuskan, Ini Penjelasan PLN
Sri Mulyani mengatakan, Ketua DPR Puan Maharani yang juga sekaligus sebagai mantan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI menyarankan untuk memperkuat jaring pengaman sosial, sebagai antisipasi kondisi ekonomi global.
"Makanya beliau sadar dan mengetahui kondisi itu, dan kita akan memperkuat jaring pengaman sosial ini, terutama dari data dan dari Komisi VII soal subsidi listrik," ujar Sri Mulyani saat melakukan konferensi pers bersama Ketua DPR Puan Maharani di Gedung DPR, Senin (16/12/2019).
Selain rapat dengan Kementerian ESDM, Komisi VII juga menyinggung soal subsidi listrik ini dengan PLN. DPR meminta PLN terlebih dulu menyediakan data yang akurat untuk kelompok pelanggan subsidi dan pelanggan non subsidi. Termasuk untuk pelanggan kelompok 900 VA, yang terbagi atas rumah tangga mampu dan kurang mampu.
Padahal, hitung-hitungan kenaikan tarif listrik 900 VA rumah tangga mampu ini juga sebenarnya sudah matang. Buat PLN, jika tarif ini naik akan berdampak pada 6,7 juta pelanggan dan hasilkan penghematan hingga Rp 7 triliun bagi keuangan perusahaan setrum negara.
Oleh karena itu, lanjut Sri Mulyani, pihaknya akan menunggu terlebih dahulu berapa jumlah terbaru rumah tangga yang bisa menerima subsidi listrik tersebut.
"Terutama dari data dan dari Komisi VII soal subsidi listrik, [berapa jumlah] rumah-rumah tangga yang dapat subsidi dan harus dikukung, [di tengah] kondisi ekonomi yang tidak mudah," ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga akan mendukung hal-hal yang saat ini tengah dirampungkan oleh Komisi VII DPR, yang memiliki dimensi keuangan negara yang cukup besar.
"RUU Minerba, RUU Energi Terbarukan, RUU Migas. Karena dampak keuangan sangat besar dan tentu kita akan ikut dukung pembahasannya," jelas Sri Mulyani.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan ESDM, Rida Mulyana, juga sudah menghitung kenaikan ini nantinya akan membuat kelompok RTM 900 VA ketambahan biaya listrik hingga Rp 29 ribu per bulan. Sebab tarifnya jika disesuaikan akan sama dengan listrik nob subsidi 1300 VA dan ke atas.
Keputusan pemerintah sampai saat ini adalah listrik 900 VA rumah tangga mampu memang tak lagi disubsidi. Tapi apakah tarif tersebut akan disesuaikan akhirnya kini menjadi diskusi lagi.
(gus/gus) Next Article Subsidi Listrik 900VA Bakal Dihapuskan, Ini Penjelasan PLN
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular