Emas Masuk Top 10 Barang Ekspor RI di November 2019

News - Lidya Julita S, CNBC Indonesia
16 December 2019 13:34
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor sepanjang November 2019 mencapai US$ 14,01 miliar. Foto: Emas dan Berlian (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor sepanjang November 2019 mencapai US$ 14,01 miliar. Realisasi ini turun 6,17% dibandingkan Oktober 2019 dan juga turun 5,67% dibandingkan November 2018.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, yang mengalami penurunan adalah ekspor non migas sebesar 7,92% mencapai US$ 12,90 miliar dibandingkan dengan Oktober 2019. Begitu juga dengan November 2018 turun 4,68%.

Ia menjelaskan, adapun penurunan terbesar ekspor non migas terjadi pada bijih, terak dan abu logam. Sedangkan peningkatan ekspor terbesar adalah minyak hewan nabati hingga besi dan baja.

"Jika dilihat secara bulan, dengan nilai ekspor US$ 14,01 miliar, perilakunya mirip dengan November 2018 yang juga ekspornya turun dibandingkan dengan Oktober 2018," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (16/12/2019).

Dilihat dari sektornya, nilai ekspor migas tercatat US$ 1,11 miliar, yakni mengalami kenaikan 20,665 dibandingkan dengan Oktober 2019. Sedangkan dengan November 2018 turun 15,81%.

"Yang mengalami kenaikan adalah minyak mentah 12,68% dan gas naik 28%. Namun hasil minyak turun 2%," jelasnya.

Sektor pertanian ekspornya mencapai US$ 330 juta yakni turun 1,55% dibandingkan Oktober 2019 dan naik 4,42% dibandingkan dengan November 2018.

"ekspor yang turun tanaman obat herbal, rempah-rempah, sayuran, kopi dan juga mutiara hasil budidaya," kata dia.

Sektor industri pengolahan ekspornya tercatat US$ 10,58 miliar yakni mengalami penurunan baik dibandingkan Oktober 2019 dan juga November 2018 masing-masing turun 6,78% dan 1,66%.

"Yang turun adalah besi dan baja, kendaraan bermotor roda dua dan empat serta bubur kertas," kata dia.

Sedangkan ekspor dari sektor pertambangan dan lainnya mencapai US$ 1,99 miliar yang mengalami penurunan 14,45% dibandingkan dengan Oktober 2019 dan turun 19,09% dibandingkan November 2018.

"Pertambangan yang turun cukup dalam adalah biji logam, batu bara serta liquid," tegasnya.

Berikut 10 barang utama yang di ekspor pada November 2019 dibandingkan Oktober 2019:

1. Bahan bakar mineral US$ 1,76 miliar turun 7,3%
2. Lemak dan minyak nabati US$ 1,64 miliar naik 8,69%
3. Mesin dan perlengkapan elektrik US$ 770 juta turun 3,46%
4. Kendaraan dan bagiannya US$ 701 juta turun 14,84%
5. Besi dan baja US$ 622 juta turun 21,35%
6. Logam mulia, perhiasan dan permata US$ 437 juta turun 19,4%
7. Karet US$ 440 juta turun 12,18%
8. Mesin dan perlengkapan mekanis US$ 447 juta turun 14,35%
9. Pakaian dan aksesorisnya US$ 343 juta naik 7,46%
10. Alas kaki US$ 382 juta turun 7%



[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Masih Berkilau! Emas Masuk Top 10 Andalan Ekspor di April


(dru/dru)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading