RI Kebanjiran Emas Impor, Ini Buktinya

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
15 December 2020 14:41
Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia selama November 2020 sebesar US$ 12,66 miliar. Realisasi ini naik 17,40% dibandingkan dengan Oktober 2020 yang tercatat US$ 10,79 miliar.

Sedangkan, dibandingkan dengan November 2019 nilai impor ini turun cukup dalam yakni 17,46% yang tercatat US$ 15,34 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, impor pada bulan lalu ini didorong oleh impor non migas yang meningkat 19,27% dan impor migas naik tipis 0,59%.

"Nilai impor Indonesia di November 2020 ini adalah sebesar US$ 12,66 miliar," ujarnya secara virtual, Selasa (15/12/2020).

Ia menjelaskan, jika dilihat dari penggunaan barangnya semua impor mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya justru sebaliknya.

Untuk impor barang konsumsi tercatat US$ 1,30 miliar naik 25,52% (mtm) dan turun 22,02% (yoy). Adapun komoditas utama yang diimpor adalah garlic dari China, Boneless animal frozen dan medicaments dari India serta buah apel segar dari China.

Kemudian impor bahan baku penolong tercatat US$ 8,93 miliar. Realisasi ini naik 13,02% (mtm) dan turun 20,05% (yoy).

"Beberapa bahan baku yang kita impor cukup besar pada bulan ini gold and lamp dari Hongkong, ada pulp transmission apparatus dari China dan seterusnya," kata daia.

Lalu impor barang modal tercatat US$ 2,43 miliar. Nilai ini naik 31,54% (mtm) dan turun 2,85% (yoy).

Menurutnya peningkatan ekspor tertinggi dari barang modal karena beberapa komoditas mulai dari mesin-mesin dari China hingga Xray Medical and Surfery dari AS.

"Jadi kalau dilihat tentunya pertumbuhan impor bahan baku dan barang modal menggembirakan. Diharapkan dengan naik impor bahan baku pergerakan industri dalam negeri dan barang modal berpengaruh positif ke investasi atau PMTB di komponen PDB triwulan IV," tegasnya.

Tak lupa logam mulia, perhiasan/permata nilainya juga cukup besar. Impornya mencapai US$ 370,4 juta.

Berikut 10 komoditas paling banyak di impor selama November 2020:

1. Mesin dan peralatan mekanis US$ 1,92 miliar
2. Mesin dan perlengkapan elektrik US$ 1,84 miliar
3. Besi dan baja US$ 632,5 juta
4. Plastik dan barang dari plastik US$ 631,1 juta
5. Bahan kimia organik US$ 415,6 juta
6. Perangkat optik, fotografi, sinematografi, medis US$ 402,1 juta
7. Kendaraan dan bagiannya US$ 396,8 juta
8. Logam mulia, perhiasan/permata US$ 370,4 juta
9. Berbagai produk kimia US$ 290,7 juta
10. Serealia US$ 272,6 juta.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Ekspor November RI Tertinggi Selama 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular