
Wow! Indonesia Ekspor Emas Logam Mulia 2.367 Ton, Terbesar ke Swiss

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia melakukan ekspor logam mulia perhiasan dan permata sebanyak 2.367 ton selama Januari-April 2024 atau US$ 3,2 miliar atau setara dengan Rp52,3 triliun (Kurs Rp16.000/US$).
Ini terjadi seiring dengan kenaikan harga dan pelemahan nilai tukar rupiah.
"Seiring dengan peningkatan harga emas di pasar internasional pada awal 2024 dan juga penguatan nilai mata uang dolar AS, volume ekspor logam mulai perhiasa dan permata Indonesia mengalami tren meningkat,"" ungkap Deputi Bidang Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Rabu (15/5/2024)
Dalam rinciannya, ekspor pada Januari sebesar 208 ton, Februari sebesar 330 ton, Maret 1.082 ton dan April 747 ton.
Indonesia paling banyak mengekspor ke Swiss, porsinya 21,37% dari total ekspor logam mulia indonesia. Adapun negara tujuan ekspor yaitu:
- Swiss US$ 700 juta (21,3%)
- Hong Kong US$ 492 juta (15,02%)
- India US$ 492 juta (15,01%)
- Jepang US$ 458 juta (13,98%)
- Negara lainnya US$ 1,13 juta (34,62%)
Selain ekspor, Indonesia juga melakukan impor emas namun berbentuk emas batangan. Paling banyak dari Australia.
Secara rincian dia menjelaskan, impor logam mulia Indonesia mencapai 2.018 ton atau US$ 814 juta.
"Impor logam mulia perhiasan dan permata Januari April 2024 paling besar dari Australia dengan nilai US$ 242,16 atau 29,76%," jelasnya.
Berikut daftar negara asal impor
- Australia US$ 242,16 juta (29,76%)
- Hong Kong US$ 184,39 juta (22,66%)
- Swiss US$ 130,58 juta (16,05%)
- Singapura US$ 91,07 juta (11,19%)
- Negara lainnya US$ 165,3 juta (20,33%)
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor RI 2023 Capai US$258,2 M, Anjlok 11,33%