Tak Hanya Global, Industri Otomotif Tanah Air Juga Loyo

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
10 December 2019 07:41
Industri Otomotif Tanah Air Juga Loyo
Foto: Mobil ekspor di pelabuhan IPCC, Tanjung Priok. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Sektor manufaktur tanah air terus mengalami kontraksi dari Juli hingga Oktober dibuktikan dengan angka PMI manufaktur yang terus tergerus. Namun pada November angka PMI manufaktur mencatatkan perbaikan dibanding bulan sebelumnya.



Ditinjau dari sisi penjualan, pertumbuhan volume penjualan motor dan mobil sepanjang tahun ini terus mengalami perlambatan. Bahkan pertumbuhan volume penjualan mobil terus mencatatkan angka yang negatif.



Menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), volume penjualan mobil tahun ini diprediksi tidak akan mencapai target 1,1 juta unit. Target penjualan mobil memang tidak jauh berbeda dengan capaian tahun 2018.

Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi ini terjadi adalah perlambatan pertumbuhan kredit, pergerakan harga komoditas hingga keyakinan konsumen dalam melihat perekonomian sekarang dan ke depan.

Dari faktor penyaluran kredit, Bank Indonesia (BI) dalam laporan Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM) mencatat pertumbuhan kredit konsumsi (KK) tumbuh melambat pada kuartal III-2019. KK tumbuh melambat menjadi 6,82% (yoy) dari 7,64% (yoy) pada kuartal sebelumnya.

Dalam membeli kendaraan bermotor masyarakat Indonesia mengandalkan kredit konsumsi ini. Perlambatan penyaluran kredit disebabkan dari sisi permintaan terhadap kredit bukan dari sisi suplai karena institusi perbankan tidak mengalami permasalah dari sisi likuiditas.

Permintaan terhadap kredit masih rendah padahal BI telah melonggarkan kebijakan moneternya dengan menurunkan suku bunga (BI-7DRRR) menjadi 5% dan rasio GWM sebesar 50 basis poin. Dengan kebijakan moneter yang longgar di harapkan daoat memberi stimulus untuk perekonomian.

Merosotnya IKK mencerminkan pandangan konsumen tentang perekonomian saat ini dan yang akan datang. Memang masyarakat Indonesia masih optimis melihat kondisi ekonomi. Namun optimisme tersebut terus tergerus. IKK baru mulai menggeliat pada November.



Nyatanya industri otomotif tanah air juga tertekan. Semoga ekonomi RI cepat kembali bangkit agar tak ada berita industri otomotif tanah air akan merumahkan pegawainya seperti yang terjadi di berbagai negara.



TIM RISET CNBC INDONESIA (twg)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular