Awas! Ada Gelombang PHK di Industri Otomotif

Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 July 2019 13:13
Industri otomotif dunia sedang dalam tekanan dan berujung PHK pekerja.
Foto: REUTERS/Fabian Bimmer
Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) sedang terjadi di industri otomotif, tak kecuali di Indonesia. PT Nissan Motor Indonesia juga melakukan PHK sebanyak 830 pekerjanya di Indonesia sebagai strategi efisiensi.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, mengatakan saat ini industri otomotif sedang terjadi guncangan. Kenapa?

"Saya sampaikan secara global industri otomotif sedang guncangan luar biasa. Pertama siklus otomotif sedang menurun setiap bulan ada pengumuman dari Nissan PHK 12 ribuan pekerja. Sebelumnya Ford PHK karyawan di Eropa," kata pria yang biasa disapa Tom Lembong ini di kantornya, Selasa (30/7)


Ia juga bilang, pada 2018, untuk kali pertama dalam sejarah penjualan mobil di China mengalami penurunan dibandingkan 2017. Pada tahun lalu penjualan mobil di China hanya terjual 28 juta unit atau turun 3% dibandingkan 2017.

"Jadi secara siklus ekonomi dan industri otomotif sedang dalam tren menurun," katanya.

Tom mengatakan, industri otomotif sedang dihadapkan dengan tiga revolusi yang sedang bergulir. Pertama, berkembangnya bisnis digital ride hailing atau ride sharing macam transportasi online. 

"Transportasi daring Uber, Grab, Gojek atau on demand banyak kurangi kebutuhan mobil karena kendaraannya sudah ada utulisasinya meningkat drastis," katanya.

Kedua, adanya tren kewajiban regulator di banyak negara soal kendaraan listrik digalakkan, sedangkan industri masih banyak yang memakai teknologi konvensional. Ini terutama terjadi di AS dan negara-negara di Eropa.


"Otomotif ditimpa investasi miliaran dolar untuk elektrifikasi yang tadi mobil motor tradisional jadi pabrik yang produksi mobil listrik, sebabkan PHK semua perusahaan otomotif utama termasuk Nissan, Ford, GM terjadi pada tahun lalu

Ketiga, industri otomotif sedang mengarah pada kendaraan otonom atau kendaraan yang bisa melaju sendiri tanpa kemudi. Ini jadi tekanan hebat bagi industri otomotif untuk terus mengembangkan teknologi kendaraan otonom.

"Perusahaan otomotif Hyundai juga Toyota, BMW, VW harus keluarkan miliaran dolar untuk kembangkan teknologi kendaraan otonom," katanya.



(hoi/hoi) Next Article Nissan PHK Ratusan Orang, Kemenaker Belum Tahu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular