Dulu Ditolak Jokowi-Anies, Kini 6 Tol Dalam Kota Bangkit Lagi

Muhammad Choirul, CNBC Indonesia
04 December 2019 06:42
Dulu Ditolak Jokowi-Anies, Kini 6 Tol Dalam Kota Bangkit Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangunan 6 Tol Dalam Kota Jakarta akhirnya terealisasikan. Dinas Perhubungan DKI Jakarta mulai memberlakukan rekayasa lalu lintas demi berlangsungnya pekerjaan proyek ini.

Dalam informasi yang diunggah melalui akun Twitter resmi Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada 2 Desember 2019, dijelaskan bahwa rekayasa lalu lintas dilakukan berkaitan dengan pekerjaan penyelidikan tanah (soil investigation/SI) seksi Semanan-Grogol yang merupakan bagian 6 Tol Dalam Kota.


Lokasi pekerjaan dilakukan di Jalan Daan Mogot yang terbagi dalam 3 tahap pengerjaan dimulai dari tanggal 1 Desember 2019 hingga 10 Januari 2020. Secara rinci, rekayasa lalu lintas dilakukan sesuai pentahapan proyek sebagai berikut:

- Tahap 1 (1-14 Desember 2019)
Lokasi pekerjaan berada di sisi barat Halte Transjakarta Rawa Buaya (sepanjang ±370 meter). Jalur Transjakarta mix traffic dengan lalu lintas umum sepanjang area pekerjaan.
- Tahap 2 (16-23 Desember 2019)
Lokasi pekerjaan berada di sisi timur Simpang Cengkareng sampai dengan sebelum Halte Transjakarta Jembatan Baru (sepanjang ±140 meter). Jalur Transjakarta mix traffic dengan lalu lintas umum sepanjang area pekerjaan.
- Tahap 3 (25 Desember 2019-10 Januari 2020)
Lokasi pekerjaan berada di sisi timur Halte Transjakarta Jembatan Baru (sepanjang ±450 meter). Jalur Transjakarta mix traffic dengan lalu lintas umum sepanjang area pekerjaan.

Proyek 6 Tol Dalam Kota Jakarta ini sebelumnya sempat menuai polemik. Pemprov DKI di era Gubernur Joko Widodo (Jokowi) sempat menolaknya.



Saat itu, Jokowi lebih mendukung pembangunan transportasi massal ketimbang 6 Tol Dalam Kota Jakarta. "Saya pro pada transportasi massal, bukan tol dalam kota," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (5/11/2012), sebagaimana pernah dilaporkan detik.com.

Tak hanya Jokowi, Anies Baswedan juga pernah mengkritik proyek tersebut. Saat masa kampanye Pilgub DKI tahun 2016, Anies yang mencalonkan diri berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno, mengaku tidak akan membangun 6 Tol Dalam Kota. Hal tersebut disampaikan di sela menjelaskan 13 langkah mengatasi kemacetan di Jakarta.

"Mempercepat pembangunan tol lingkar luar dan tidak membangun 6 ruas tol dalam kota yg akan menambah macet di Jakarta. #TransportasiB3rsama," tulis Anies melalui akun twitter resminya, pada 24 November 2016.

Proyek 6 Tol Dalam Kota Jakarta sendiri merupakan usulan Pemprov DKI Jakarta di era Gubernur Fauzi Bowo alias Foke. Namun, meski sudah lama jadi usulan proyek tersebut tak langsung dikerjakan.

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pemerintah telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) sejak 25 Juli 2014. PT Jakarta Toll Road Development didapuk sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) peraih konsesi proyek ini.

Meski sempat menolak keberadaan tol ini, Jokowi pada saat menjabat Presiden justru menjadikan 6 Tol Dalam Kota Jakarta sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Keputusan ini dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.

Secara rinci, 6 Tol Dalam Kota Jakarta tercantum dalam lampiran Perpres tersebut sebagai berikut:
-Tol Semanan-Sunter (20,2 Km)
-Tol Sunter-Pulo Gebang (9,4 Km)
-Tol Duri Pulo-Kampung Melayu (12,7 Km)
-Tol Kemayoran-Kampung Melayu (9,6 Km)
-Tol Ulujami-Tanah Abang (8,7 Km)
-Tol Pasar Minggu-Casablanca (9,2 Km)

Perpres tersebut pada akhirnya mengalami 2 kali perubahan. Perubahan pertama melalui Perpres Nomor 58 Tahun 2017 tanggal 15 Juni 2017 dan perubahan kedua melalui Perpres Nomor 56 Tahun 2018 tanggal 20 Juli 2018.

Kendati sudah 2 kali diubah, namun proyek 6 Tol Dalam Kota Jakarta tak dihapus dari PSN. Kini, proyek tersebut mulai dikerjakan secara bertahap.
Next Page
Usulan Foke
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular