
Sirkuit MotoGP Mandalika Mampu Serap Air Hujan dalam 30 Detik
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
29 November 2019 13:49

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) terus mengebut pembangunan calon sirkuit balap MotoGP 2021 di Mandalika, Lombok, NTB. Awal tahun 2020, proyek tersebut mulai masuk fase pengaspalan jalan sirkuit.
Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan mengatakan, secara keseluruhan pekerjaan fisik proyek ini telah mencapai 30%.
"Saya rencanakan secara fisik seperti penggalian, pondasi, selesai pada akhir bulan ini. Termasuk penimbunan dan struktur-struktur pemadatan," ungkap Ngurah Wirawan ketika ditemui di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jumat (29/11/2019).
Jika pemadatan sebagian segmen rampung, maka tahap selanjutnya adalah pengaspalan yang ditargetkan berlangsung mulai Januari 2020. Dia menegaskan, pengaspalan harus dilakukan bertahap.
"Pengaspalan pelan-pelan, karena track ini agak berbeda dengan jalan tol. Enggak bisa sekaligus, harus pelan-pelan," bebernya.
Unsur kerataan dan drainase juga menjadi perhatian serius. Pasalnya, sirkuit ini tidak boleh digenangi air dalam waktu lama.
"Begitu hujan, air sudah harus hilang 30 detik," tandasnya.
Ada standar khusus terkait pengaspalan ini. Karena itu, dia mengakui bahwa hal ini menjadi pelajaran baru termasuk bagi sejumlah BUMN yang ikut menggarap sebagai kontraktor seperti PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya.
"Karena anda boleh jadi bikin ratusan kilometer jalan tol, tapi bikin sirkuit belum tentu punya pengalaman. Jadi bagi teman-teman kontraktor ini juga menarik. Akan punya pengalaman buat mereka bikin sirkuit balap tingkat dunia," urainya.
Dia menyebut, pada akhir Agustus 2020 pihak Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) akan memeriksa progres terbaru sirkuit ini. Hasil pemeriksaan itu akan digunakan sebagai indikasi awal untuk menetapkan kalender balap MotoGP.
"Ini akan jadi indikasi awal sudah laik digunakan, Dorna nanti bisa mengumumkan apakah kita bisa masuk kalender 2021," ucapnya.
(hoi/hoi) Next Article Jadi Tuan Rumah MotoGP 2021, RI akan Jiplak Thailand
Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan mengatakan, secara keseluruhan pekerjaan fisik proyek ini telah mencapai 30%.
"Saya rencanakan secara fisik seperti penggalian, pondasi, selesai pada akhir bulan ini. Termasuk penimbunan dan struktur-struktur pemadatan," ungkap Ngurah Wirawan ketika ditemui di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jumat (29/11/2019).
Jika pemadatan sebagian segmen rampung, maka tahap selanjutnya adalah pengaspalan yang ditargetkan berlangsung mulai Januari 2020. Dia menegaskan, pengaspalan harus dilakukan bertahap.
"Pengaspalan pelan-pelan, karena track ini agak berbeda dengan jalan tol. Enggak bisa sekaligus, harus pelan-pelan," bebernya.
Unsur kerataan dan drainase juga menjadi perhatian serius. Pasalnya, sirkuit ini tidak boleh digenangi air dalam waktu lama.
"Begitu hujan, air sudah harus hilang 30 detik," tandasnya.
Ada standar khusus terkait pengaspalan ini. Karena itu, dia mengakui bahwa hal ini menjadi pelajaran baru termasuk bagi sejumlah BUMN yang ikut menggarap sebagai kontraktor seperti PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya.
"Karena anda boleh jadi bikin ratusan kilometer jalan tol, tapi bikin sirkuit belum tentu punya pengalaman. Jadi bagi teman-teman kontraktor ini juga menarik. Akan punya pengalaman buat mereka bikin sirkuit balap tingkat dunia," urainya.
Dia menyebut, pada akhir Agustus 2020 pihak Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) akan memeriksa progres terbaru sirkuit ini. Hasil pemeriksaan itu akan digunakan sebagai indikasi awal untuk menetapkan kalender balap MotoGP.
"Ini akan jadi indikasi awal sudah laik digunakan, Dorna nanti bisa mengumumkan apakah kita bisa masuk kalender 2021," ucapnya.
(hoi/hoi) Next Article Jadi Tuan Rumah MotoGP 2021, RI akan Jiplak Thailand
Most Popular