
Saat Jokowi Berjanji CAD Bakal Beres dalam 4 Tahun, Yakin?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 November 2019 11:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan hantu yang bernama defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) dalam jangka waktu 4 tahun ke depan.
Komitmen tersebut ditegaskan Jokowi di depan puluhan pendiri perusahaan kelas kakap dalam pagelaran CEO Forum 2019 di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
"Dengan transformasi ekonomi, saya yakin kita bisa menyelesaikan ini maksimal 4 tahun. Kita akan selesaikan yang namanya CAD kita," tegas Jokowi.
Lantas, apa yang dimaksud dengan transformasi ekonomi yang bakal dilakukan Jokowi?
Jokowi menegaskan agenda besar pemerintah dalam mengatasi masalah CAD adalah dengan meningkatkan ekspor dan produk subtitusi impor, serta menarik devisa dari pengembangan destinasi wisata prioritas.
"Pertama peningkatan ekspor dan subtitusi impor. Hanya satu yang kita kerjakan, hilirisasi, industrialisasi, dari sumber daya alam kita. Kita tidak mau lagi yang namanya bahan bakar imor mentah ke luar. Sayang. Dah. Setop impor barang mentah," kata Jokowi.
"Kita ingin dalam waktu kira-kira 2-3 tahun turunan nikel ini bisa ke lithium baterai. inilah strategi bisnis negara yang kita rancang agar negara kita menjadi hub besar industri mobil elektrik. Arahnya ke sana," katanya.
Sementara terkait dengan pengembangan destinasi wisata baru, Jokowi menekankan bahwa wisata Mandalika, Borobudur, Manado, hingga Danau Toba rampung seluruhnya pada akhir 2020 mendatang.
"Tugas besar dari BKPM menarik investasi langsung atau FDI yang bukan sesuatu yang gampang. Semua negara ini berbondong-bondong menarik FDI masuk ke negara masing-masing," tegas Jokowi.
(dru) Next Article Jokowi : 'Hantu' CAD Pergi, Kita Merdeka!
Komitmen tersebut ditegaskan Jokowi di depan puluhan pendiri perusahaan kelas kakap dalam pagelaran CEO Forum 2019 di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
"Dengan transformasi ekonomi, saya yakin kita bisa menyelesaikan ini maksimal 4 tahun. Kita akan selesaikan yang namanya CAD kita," tegas Jokowi.
Jokowi menegaskan agenda besar pemerintah dalam mengatasi masalah CAD adalah dengan meningkatkan ekspor dan produk subtitusi impor, serta menarik devisa dari pengembangan destinasi wisata prioritas.
"Pertama peningkatan ekspor dan subtitusi impor. Hanya satu yang kita kerjakan, hilirisasi, industrialisasi, dari sumber daya alam kita. Kita tidak mau lagi yang namanya bahan bakar imor mentah ke luar. Sayang. Dah. Setop impor barang mentah," kata Jokowi.
"Kita ingin dalam waktu kira-kira 2-3 tahun turunan nikel ini bisa ke lithium baterai. inilah strategi bisnis negara yang kita rancang agar negara kita menjadi hub besar industri mobil elektrik. Arahnya ke sana," katanya.
Sementara terkait dengan pengembangan destinasi wisata baru, Jokowi menekankan bahwa wisata Mandalika, Borobudur, Manado, hingga Danau Toba rampung seluruhnya pada akhir 2020 mendatang.
"Tugas besar dari BKPM menarik investasi langsung atau FDI yang bukan sesuatu yang gampang. Semua negara ini berbondong-bondong menarik FDI masuk ke negara masing-masing," tegas Jokowi.
(dru) Next Article Jokowi : 'Hantu' CAD Pergi, Kita Merdeka!
Most Popular