BI Ramal November Terjadi Inflasi 0,18%

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
22 November 2019 13:24
Bank Indonesia (BI) meramal indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi berada di kisaran 3,04% secara tahunan (YoY).
Foto: Perry Warjiyo (CNBC Indonesia/Cantikadinda)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) meramal indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi berada di kisaran 3,04% secara tahunan (YoY). Sedangkan, inflasi secara bulanan sebesar 0,18% (MtM) dan inflasi tahun kalender 2,41% (ytd).

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, ramalan inflasi ini berdasarkan hasil survei pemantauan harga (SPH) yang dilakukan BI hingga minggu ketiga November 2019.

"Sampai akhir tahun inflasi IHK sekitar 3,1%. Desember biasanya sesuai pola musimannya karena akhir tahun dan ada hari besar keagamaan juga makanya akan ada kenaikan," ujar Perry di Komplek BI, Jumat (22/11/2019).

BI Ramal November Terjadi Inflasi 0,18%Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam acara Asia's Trade and Economic Prioruties 2020. (CNBC Indonesia/Efrem Siregar)


Perry menjelaskan, inflasi November disebabkan oleh kenaikan beberapa bahan pangan yakni bawang merah yang menyumbang 0,08% dan daging ayam ras 0,05% serta beberapa komoditas lainnya.

Namun, ada juga beberapa bahan pangan yang mengalami penurunan harga yang menyumbang ke deflasi, yakni cabai merah turun 0,07% dan cabai rawit turun 0,02%.

"Ini menunjukkan bahwa inflasi sampai dengan November masih rendah dan terkendali. BI yakini inflasi akan tetap rendah dan stabil hingga akhir tahun," tegas Perry.





(dru) Next Article 'Emas Perhiasan & Gula Pasir Jadi Biang Kerok Inflasi April'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular