
Internasional
Ini Negara-negara yang Ekonominya Rontok Karena Krisis
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
22 November 2019 11:55

Jepang
Jepang mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 sebesar 0,2% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized). Jauh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mampu tumbuh 1,8%, dan menjadi laju pertumbuhan terlemah sejak kuartal III-2018.
"Permintaan domestik bisa menutup perlambatan di sisi eksternal. Namun ini tidak bisa terus diharapkan. Oleh karena itu, sepertinya ekonomi kuartal IV-2019 akan mengalami kontraksi," tegas Taro Saito, Executive Research Fellow di NLI.
Pada kuartal III-2019, konsumsi rumah tangga negara tersebut tumbuh minimalis sebesar 0,4%. Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 0,6%. Sementara ekspor terkontraksi 0,2%. Ekspor Jepang terpukul karena perang dagang dengan Korea Selatan dan terdampak perang dagang AS-China.
China
Penjualan ritel di China pada Oktober tumbuh 7,2% year-on-year (YoY). Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 7,8% YoY, dan menjadi laju terlemah sejak April. Kemudian output industrial pada Oktober naik 4,7% YoY. Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 5,8% YoY.
China disebut tengah menghadapi situasi ekonomi yang kompleks, dengan tekanan penurunan di dalam negerinya. Para analis memberi peringatan ekonomi China bisa menghadapi kondisi terparah dalam tiga dekade terakhir.
"Pelemahan lanjutan bisa terjadi lagi," kata Martin Lynge Rasmussen dari Capital Economics. Dia berharap ada kebijakan pelonggaran moneter lebih lanjut di China.
Pemerintah dan bank sentral China mulai membuka rangkaian kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti pemangkasan pajak dan penurunan suku bunga acuan.
Jerman
Ekonomi Jerman tercatat tumbuh 0,1% di kuartal III-2019 dibandingkan kuartal II-2019 (quarter to quarter/qtq). Sementara dibandingkan kuartal III-2018 (year on year/YoY), ekonomi Jerman tercatat tumbuh 0,5%.
Sebelumnya, hasil survei Reuters menunjukkan pertumbuhan ekonomi Jerman di kuartal III-2019 diprediksi berkontraksi atau negatif 0,1% dibandingkan kuartal sebelumnya, sama dengan kontraksi yang dialami kuartal sebelumnya.
"Kita tidak mengalami resesi teknikal, tapi angka pertumbuhan masih lemah" kata Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier, sebagaimana dilansir Reuters.
(sef/sef)
Jepang mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 sebesar 0,2% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized). Jauh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mampu tumbuh 1,8%, dan menjadi laju pertumbuhan terlemah sejak kuartal III-2018.
"Permintaan domestik bisa menutup perlambatan di sisi eksternal. Namun ini tidak bisa terus diharapkan. Oleh karena itu, sepertinya ekonomi kuartal IV-2019 akan mengalami kontraksi," tegas Taro Saito, Executive Research Fellow di NLI.
China
Penjualan ritel di China pada Oktober tumbuh 7,2% year-on-year (YoY). Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 7,8% YoY, dan menjadi laju terlemah sejak April. Kemudian output industrial pada Oktober naik 4,7% YoY. Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 5,8% YoY.
China disebut tengah menghadapi situasi ekonomi yang kompleks, dengan tekanan penurunan di dalam negerinya. Para analis memberi peringatan ekonomi China bisa menghadapi kondisi terparah dalam tiga dekade terakhir.
"Pelemahan lanjutan bisa terjadi lagi," kata Martin Lynge Rasmussen dari Capital Economics. Dia berharap ada kebijakan pelonggaran moneter lebih lanjut di China.
Pemerintah dan bank sentral China mulai membuka rangkaian kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti pemangkasan pajak dan penurunan suku bunga acuan.
Jerman
Ekonomi Jerman tercatat tumbuh 0,1% di kuartal III-2019 dibandingkan kuartal II-2019 (quarter to quarter/qtq). Sementara dibandingkan kuartal III-2018 (year on year/YoY), ekonomi Jerman tercatat tumbuh 0,5%.
Sebelumnya, hasil survei Reuters menunjukkan pertumbuhan ekonomi Jerman di kuartal III-2019 diprediksi berkontraksi atau negatif 0,1% dibandingkan kuartal sebelumnya, sama dengan kontraksi yang dialami kuartal sebelumnya.
"Kita tidak mengalami resesi teknikal, tapi angka pertumbuhan masih lemah" kata Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier, sebagaimana dilansir Reuters.
(sef/sef)
Next Page
Inggris-Malaysia-Hong Kong
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular