
Belanja Negara Baru 73%, Ini Peringatan Tegas Sri Mulyani!
Lidya Julita Sembiring-Kembaren, CNBC Indonesia
18 November 2019 14:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Tanpa terasa 2019 tinggal kurang dari dua bulan lagi. Namun belanja pemerintah masih belum menunjukkan tanda-tanda akselerasi.
Pada Januari-Oktober 2019, pemerintah melalui Kementerian Keuangan melaporkan realisasi belanja negara sebesar Rp 1.798 triliun. Jumlah ini adalah 73,1% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 yaitu Rp 2.461,1 triliun.
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, nominal belanja negara boleh lebih kecil yaitu Rp 1.720,85 triliun. Namun jumlah itu lebih baik secara persentase, yaitu 77,49% dari target.
Belanja pemerintah pusat per akhir Oktober 2019 berada di Rp 1.121,1 triliun. Ini setara dengan 68,6% dari pagu.
"Kita ingatkan kepada K/L (Kementerian/Lembaga) agar menjaga momentum demand agar kita bisa ikut mendorong perekonomian," tegas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (18/11/2019).
Belanja pemerintah pusat terdiri dari beberapa komponen. Pertama adalah belanja pegawai, yang per akhir Oktober mencapai Rp Rp 204,4 triliun (91,1%). Kedua adalah belanja bantuan sosial (bansos) yang tercatat Rp 91,7 triliun (94,4%).
Ketiga adalah belanja barang, yang sampai akhir Oktober terserap Rp 236,5 triliun atau 68,6% dari target. Keempat adalah belanja modal yang terpakai Rp 100,8 triliun atau baru 53,2%.
"Realisasi belanja modal dipengaruhi oleh proses pembebasan lahan serta penyelesaian proses lelang dan pemanfaatan sisa tender. Penyerapan pada November-Desember diperkirakan meningkat sejalan dengan rampungnya proses pelelangan, kemajuan output fisik pekerjaan, dan termin penarikan dana," papar Sri Mulyani.
Lalu ada belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), yang pada Januari-Oktober tercatat Rp 676,9 triliun atau 81,9% dari pagu. Transfer ke Daerah menyumbang Rp 624,9 triliun (82,4%) sementara Dana Desa adalah Rp 52 triliun (74,2%).
(aji/aji) Next Article Belanja Modal Baru 33% Jadi Perhatian Sri Mulyani
Pada Januari-Oktober 2019, pemerintah melalui Kementerian Keuangan melaporkan realisasi belanja negara sebesar Rp 1.798 triliun. Jumlah ini adalah 73,1% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 yaitu Rp 2.461,1 triliun.
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, nominal belanja negara boleh lebih kecil yaitu Rp 1.720,85 triliun. Namun jumlah itu lebih baik secara persentase, yaitu 77,49% dari target.
"Kita ingatkan kepada K/L (Kementerian/Lembaga) agar menjaga momentum demand agar kita bisa ikut mendorong perekonomian," tegas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (18/11/2019).
Belanja pemerintah pusat terdiri dari beberapa komponen. Pertama adalah belanja pegawai, yang per akhir Oktober mencapai Rp Rp 204,4 triliun (91,1%). Kedua adalah belanja bantuan sosial (bansos) yang tercatat Rp 91,7 triliun (94,4%).
Ketiga adalah belanja barang, yang sampai akhir Oktober terserap Rp 236,5 triliun atau 68,6% dari target. Keempat adalah belanja modal yang terpakai Rp 100,8 triliun atau baru 53,2%.
"Realisasi belanja modal dipengaruhi oleh proses pembebasan lahan serta penyelesaian proses lelang dan pemanfaatan sisa tender. Penyerapan pada November-Desember diperkirakan meningkat sejalan dengan rampungnya proses pelelangan, kemajuan output fisik pekerjaan, dan termin penarikan dana," papar Sri Mulyani.
Lalu ada belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), yang pada Januari-Oktober tercatat Rp 676,9 triliun atau 81,9% dari pagu. Transfer ke Daerah menyumbang Rp 624,9 triliun (82,4%) sementara Dana Desa adalah Rp 52 triliun (74,2%).
(aji/aji) Next Article Belanja Modal Baru 33% Jadi Perhatian Sri Mulyani
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular