Kala ASEAN Berdoa Agar AS-China Kembali Mesra

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 November 2019 10:15
Semoga AS-China Segera Berdamai
Ilustrasi Aktivitas di Pelabuhan (REUTERS/Darren Whiteside)
Di tengah gurun pasir yang kering kerontang ini, harapan akan oasis begitu besar. Kalau tidak ada aral melintang, sepertinya oasis itu sudah di depan mata.

Ya, kini hubungan AS-China semakin membaik. Kedua negara di ambang menyepakati perjanjian damai dagang Fase I.

Akhir pekan lalu, AS-China kembali menggelar dialog melalui sambungan telepon. Washington diwakili oleh Kepala Kantor Perwakilan Dagang Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin. Sementara di sisi Beijing ada Wakil Perdana Menteri Liu He.

Kantor berita Xinhua memberitakan kedua pihak berdialog secara konstruktif. Isu-isu yang dibahas masih seputar perjanjian damai dagang Fase I dan kesepakatan untuk terus menjalin komunikasi.



Dalam wawancara bersama Fox Business Network, seperti dikutip dari Reuters, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengungkapkan bahwa AS-China sangat mungkin untuk menyepakati perjanjian damai dagang Fase I. Saat ini pembicaraan sedang berlangsung di level teknis.

"The devil is always in the details. Kami sedang masuk ke detil-detil terakhir," ujar Ross.

Damai dagang AS-China tentu merupakan kabar gembira. Meski baru Fase I, ini bisa menjadi gerbang menuju damai dagang seutuhnya.

Perang dagang bakal berakhir, dan rantai pasok global akan pulih. Ketika rantai pasok sembuh, maka ekspor bisa kembali menjadi motor pertumbuhan ekonomi. Dengan begitu, Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular