
Top Markotop! Longspan LRT Jabodebek Cetak Rekor Terpanjang
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
11 November 2019 14:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi warga Jakarta terutama yang sering melintas di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, tentu tak asing dengan jembatan lengkung beton yang melintang di antara Jalan Gatot Subroto dan Jalan HR Rasuna Said.
Jembatan itu merupakan lintasan untuk kereta api cepat (Light Rapid Transit/LRT) yang akan menjadi transportasi baru bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
Saat ini lintas LRT tahap I yang terbangun meliputi Cawang-Cibubur, lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan lintas Cawang-Bekasi Timur. Per 1 November, pengerjaan semua lintasan mencapai 67,3% dan ditargetkan dapat dioperasikan pada 2021.
Istimewanya, jembatan lengkung ini menjadi yang jembatan lengkung beton untuk kereta terpanjang di Indonesia. Penghargaan rekor secara simbolis diberikan oleh pendiri MURI Jaya Supratna kepada Dirut PT Adhi Karya Tbk Budi Harto, yang menggarap proyek ini.
Panjang bentang utama longspan sejauh 148 meter, sedangkan box girder beton memiliki radius lengkung sepanjang 115 meter.
Budi Harto bahkan mengklaim longspan jembatan ini terpanjang di dunia. Capaian ini menuai pujian dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN yang hadir dalam seremonial pengecoran terakhir jembatan lengkung, Senin (11/11/2019).
"Kita harus bangga jadi orang Indonesia," kata Luhut dalam sambutannya.
Ungkapan Luhut itu sekaligus mengekspresikan apresiasi terhadap Arvilla Delitriana, arsitek lokal yang merancang jembatan lengkung tersebut. Namun, Luhut sepenuhnya menyampaikan kekagumannya karena pengerjaan lintasan LRT disebutnya penuh dengan konten lokal.
Budi Harto menjelaskan, semula ada 4 kriteria rancangan untuk metode konstruksi jembatan lengkung ini. Tiga di antaranya merupakan rancangan dari arsitek Perancis, satu merupakan rancangan Arvilla yaitu Concrete box girder balanced cantilever.
Dari atas jembatan layang ini, terpampang pemandangan Jakarta dengan gedung tinggi-tinggi. Kepadatan arus kendaraan yang melintas di Jl Gatot Subroto, Jl HR Rasuna Said, dan di ruas tol dalam kota yang berada persis di bawah jembatan pun dapat terlihat.
Basuki Hadimuljono pun mengganjar prestasi itu dengan memberikan Dana Operasional Menteri (DOM) kepada Arvilla. Tak mau ketinggalan, Luhut pun turut memberikan DOM-nya ke Arvilla.
"Ini bukan main-main Bapak-bapak dan Ibu-ibu. Desain beliau langsung mendapat dua penghargaan dari MURI. Ini mungkin bisa dipatenkan untuk bisa digunakan di tempat lain," ucap Basuki.
(hoi/hoi) Next Article Dapat Dana Segar Rp 4,2 T, Proyek LRT Langsung Ngebut
Jembatan itu merupakan lintasan untuk kereta api cepat (Light Rapid Transit/LRT) yang akan menjadi transportasi baru bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
Saat ini lintas LRT tahap I yang terbangun meliputi Cawang-Cibubur, lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan lintas Cawang-Bekasi Timur. Per 1 November, pengerjaan semua lintasan mencapai 67,3% dan ditargetkan dapat dioperasikan pada 2021.
Istimewanya, jembatan lengkung ini menjadi yang jembatan lengkung beton untuk kereta terpanjang di Indonesia. Penghargaan rekor secara simbolis diberikan oleh pendiri MURI Jaya Supratna kepada Dirut PT Adhi Karya Tbk Budi Harto, yang menggarap proyek ini.
Panjang bentang utama longspan sejauh 148 meter, sedangkan box girder beton memiliki radius lengkung sepanjang 115 meter.
Budi Harto bahkan mengklaim longspan jembatan ini terpanjang di dunia. Capaian ini menuai pujian dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN yang hadir dalam seremonial pengecoran terakhir jembatan lengkung, Senin (11/11/2019).
"Kita harus bangga jadi orang Indonesia," kata Luhut dalam sambutannya.
Ungkapan Luhut itu sekaligus mengekspresikan apresiasi terhadap Arvilla Delitriana, arsitek lokal yang merancang jembatan lengkung tersebut. Namun, Luhut sepenuhnya menyampaikan kekagumannya karena pengerjaan lintasan LRT disebutnya penuh dengan konten lokal.
Budi Harto menjelaskan, semula ada 4 kriteria rancangan untuk metode konstruksi jembatan lengkung ini. Tiga di antaranya merupakan rancangan dari arsitek Perancis, satu merupakan rancangan Arvilla yaitu Concrete box girder balanced cantilever.
Dari atas jembatan layang ini, terpampang pemandangan Jakarta dengan gedung tinggi-tinggi. Kepadatan arus kendaraan yang melintas di Jl Gatot Subroto, Jl HR Rasuna Said, dan di ruas tol dalam kota yang berada persis di bawah jembatan pun dapat terlihat.
Basuki Hadimuljono pun mengganjar prestasi itu dengan memberikan Dana Operasional Menteri (DOM) kepada Arvilla. Tak mau ketinggalan, Luhut pun turut memberikan DOM-nya ke Arvilla.
"Ini bukan main-main Bapak-bapak dan Ibu-ibu. Desain beliau langsung mendapat dua penghargaan dari MURI. Ini mungkin bisa dipatenkan untuk bisa digunakan di tempat lain," ucap Basuki.
(hoi/hoi) Next Article Dapat Dana Segar Rp 4,2 T, Proyek LRT Langsung Ngebut
Most Popular