LPS Bicara Kondisi Ekonomi Makro Terkini, Bahaya?

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
06 November 2019 12:12
Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) melakukan rapat kerja dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Foto: Lidya Kembaren
Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) melakukan rapat kerja dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Rapat ini membahas tentang evaluasi kinerja 2019 dan rencana kerja LPS tahun mendatang.

Pantuan CNBC Indonesia, rapat dibuka oleh Fraksi Golkar Dito Ganinduto sebagai pimpinan rapat pada pukul 10.35 WIB. Pihak LPS yang hadir adalah Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah dan Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan.

"Raker tentang evaluasi kerja 2019 dan rencana kinerja 2020 LPS kita buka dan terbuka untuk umum," kata Dito di Ruang Rapat Komisi IX, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Memulai raker, Ketua LPS Halim Alamsyah memaparkan mengenai perkembangan ekonomi makro dan stabilitas sistem keuangan sepanjang 2019. Dimana, ia menilai bahwa di tahun ini perekonomian Indonesia tidak lah mudah dan penuh tantangan.

LPS Bicara Kondisi Ekonomi Makro Terkini, Bahaya?Foto: Lidya Kembaren


"Ekonomi dunia tengah memasuki era ketidakpastian menuju kondisi new normal," ujar Halim.

Ia menjelaskan, hal ini terlihat dari berbagai lembaga seperti IMF yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3% di 2019 dan 3,4% di 2020.

"Risiko terhadap ekonomi global antara lain berasal dari eskalasi trade war, brexit, isu geopolitik kawasan serta perlambatan pada beberapa ekonomi seperti AS, Zona Eropa, China dan beberapa negara emerging market," kata dia.

Namun, ia menekankan, meski di tengah tekanan kondisi global ini, Indonesia masih mampu tumbuh dengan baik. Perekonomian nasional masih bisa tumbuh di atas 5% di tiga kuartal tahun ini.

"Di tengah berbagai tantangan ini, ekonomi domestik masih tetap mampu tumbuh sebesar 5,02% di kuartal III 2019 ini," lanjutnya.

Sedangkan, dari sisi perbankan selama tahun ini masih cukup solid. Hal tersebut tercermin dari berbagai indikator keuangan yang cukup baik. CAR industri perbankan per September berada di kisaran 23,28% dan risiko kredit perbankan terkendali dengan gross NPL sebesar 2,66%.

Kemudian, Credit at risk perbankan cenderung meningkat dari 9,2% pada Desember 2018 menjadi 10,5% pada September 2019. Selanjutnya, Loan to Deposit Ratio (LDR) juga stabil menjadi 93,76% di September 2019.

"Secara umum kondisi stabilitas sistem keuangan dan perbankan berada dalam kondisi stabil dan tetap terkendali. Ekonomi Indonesia juga kami perkirakan akan tetap tumbuh dengan kondisi stabilitas sistem keuangan yang terkendali," tegasnya.


(dru) Next Article 'Perbankan RI Masih Bisa Tahan Gejolak Ekonomi Global'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular