
'Perbankan RI Masih Bisa Tahan Gejolak Ekonomi Global'
Yunik Astutik, CNBC Indonesia
26 February 2020 15:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menegaskan jika dampak COVID-19 atau virus corona tak berdampak besar bagi Indonesia, khususnya perbankan.
Meski begitu, Ketua Dewan Komisioner LPS, Halim Alamsyah terus memantau, apalagi banyak suplai yang dibutuhkan Indonesia berasal dari China, tempat dimana virus tersebut bermula.
"Saya baru tahu, hampir 70 persen bahan obat dari China. Ini kita harapkan (corona) jangan terlalu lama karena menciptakan risiko di beberapa sektor ekonomi," ujarnya saat ditemui usai CNBC Indonesia Economic Outlook di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Dia menjelaskan, Indonesia sejauh ini masih aman, salah satunya ditunjang oleh denyut perekonomian di Pulau Jawa yang memang jadi tulang punggung nasional. Sementara itu, untuk dampak perbankan dia menyebut tidak ada kekhawatiran. Apalagi dia mencatat rata-rata Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 23%.
"Intinya gejolak global ke perbankan tak besar, kalaupun ada bisa ditanggulangi dengan modal yang besar," ujarnya lagi.
Tak hanya LPS, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut Indonesia masih menjadi tujuan investasi di tengah kecemasan global terkait mewabahnya virus corona (Covid-19) dan kasus investasi di Tanah Air.
"Jangan dibendung semuanya ada, duit ada, perbankan likuiditasnya cukup. Demand-nya cukup tinggal membuka, kalau perlu Menkeu sudah sangat agresif [memberikan insentif dan paket kebijakan]. Sektor keuangan [juga] sangat proaktif," tegasnya.
(dru) Next Article LPS Bicara Kondisi Ekonomi Makro Terkini, Bahaya?
Meski begitu, Ketua Dewan Komisioner LPS, Halim Alamsyah terus memantau, apalagi banyak suplai yang dibutuhkan Indonesia berasal dari China, tempat dimana virus tersebut bermula.
"Saya baru tahu, hampir 70 persen bahan obat dari China. Ini kita harapkan (corona) jangan terlalu lama karena menciptakan risiko di beberapa sektor ekonomi," ujarnya saat ditemui usai CNBC Indonesia Economic Outlook di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
"Intinya gejolak global ke perbankan tak besar, kalaupun ada bisa ditanggulangi dengan modal yang besar," ujarnya lagi.
Tak hanya LPS, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut Indonesia masih menjadi tujuan investasi di tengah kecemasan global terkait mewabahnya virus corona (Covid-19) dan kasus investasi di Tanah Air.
"Jangan dibendung semuanya ada, duit ada, perbankan likuiditasnya cukup. Demand-nya cukup tinggal membuka, kalau perlu Menkeu sudah sangat agresif [memberikan insentif dan paket kebijakan]. Sektor keuangan [juga] sangat proaktif," tegasnya.
(dru) Next Article LPS Bicara Kondisi Ekonomi Makro Terkini, Bahaya?
Most Popular