Nih Titik Retak Boeing 737NG yang Bikin Pesawat Bisa Bahaya

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
16 October 2019 20:51
Titik retak pada Boeing 737 NG berada di lokasi yang vital bisa menyebabkan hilang kontrol pesawat bila terjadi masalah.
Foto: Ilustrasi Pesawat Boeing 737 di Moses Lake, Washington. (REUTERS/Lindsey Wasson)
Jakarta, CNBC Indonesia - Keretakan yang terjadi pada pesawat jenis Boeing 737NG menjadi hal baru. Akibat hal tersebut, semua pesawat jenis tersebut harus diinspeksi di seluruh dunia, tak kecuali Indonesia. Di Indonesia ada tiga unit Boeing 737 NG yang harus dikandangkan, dua pesawat milik Sriwijaya Air dan satu lagi milik Garuda.

Corporate Secretary Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, Maryati, menjelaskan pihaknya siap melayani maskapai yang membutuhkan jasa inspeksi. Kesiapan itu tentu saja berdasarkan instruksi otoritas penerbangan termasuk Kementerian Perhubungan hingga FAA.

"GMF sudah mempelajari isi instruksi tersebut dan siap untuk melayani pemeriksaan dari maskapai-maskapai lain yang memerlukan jasa inspeksi tersebut," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/10/2019).

Ia menjelaskan, menurut informasi yang diberikan pabrik pembuat pesawat Boeing, dugaan retakan (crack) tersebut terdapat pada bagian pickle fork. Area tersebut merupakan bagian yang menghubungkan badan pesawat (rangka pesawat) dengan titik pusat sayap pesawat. 

"Bila ditemukan ada retakan maka pihak maskapai dan penyedia jasa perawatan pesawat (MRO) akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak pabrikan untuk memastikan hasil evaluasi atas dampak retakan tersebut serta metode perbaikan yang akan dilakukan," katanya.

Sebelumnya, Direktur Teknik Sriwijaya Air, Romdani Ardali Adang, menjelaskan bahwa kejadian ini merupakan temuan baru. Karena itu, grounded menjadi langkah pencegahan agar tidak terjadi hal yang membahayakan ketika pesawat terbang.



"Kita koordinasikan dengan Boeing untuk perbaikannya dan Boeing juga belum bisa kasih estimasi. Kan karena ini barang baru. Temuan baru. Sementara yang ditunjuk baru satu MRO di Amerika. Yang punya kapabilitas itu," ujarnya.

Karena di seluruh dunia hanya ada 1 bengkel pesawat yang bisa memperbaiki, maka estimasi waktu untuk terbang kembali belum ditentukan. Dia bilang, ke depan memang kapabilitas untuk memperbaiki keretakan ini akan berkembang di seluruh mitra Boeing.

"Boeing itu belum memberikan gambaran, materialnya apa juga belum disiapkan. Cuma buat pencegahan, kalau crack supaya digrounded dulu dari pada ada apa-apa di atas," tandasnya.

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Perhubungan, terdapat potensi ancaman keamanan berdasarkan implementasi DGCA Indonesia Airworthiness Directives (AD) nomor 19-10-003 dan FAA Airworthiness Directives Nomor 2019-20-02. 

Adanya keretakan dapat mengakibatkan kegagalan struktur elemen utama untuk mempertahankan batas beban. Kondisi ini dapat mempengaruhi integritas struktural pesawat dan mengakibatkan hilangnya kontrol pesawat.
(hoi/hoi) Next Article Apa Kabar Nasib Sriwijaya Usai Cerai dengan Garuda?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular