
Pahit! Pengusaha Ini Pusing Ekspor Saat Pasar Lesu
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
16 October 2019 18:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang antara Amerika dan China masih berlanjut. Imbasnya, melemahnya pasar ekspor yang dirasakan oleh kalangan pengusaha, salah satunya Leder Group Indonesia, produsen pembuat apron berbahan kulit.
Group Managing Director, Aditya Wiguna saat ditemui dalam gelaran "Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34 mengatakan, sulit menembus pasar ekspor, meski pihaknya telah menjual ke Hong Kong dan Malaysia.
"Kemarin baru ekspor 50 pcs. Ekspor lesu, kurang peminat luar," ujarnya saat ditemui di gerai pameran miliknya, Rabu (16/10/2019).
Aditya tak patah semangat, ia melakukan sejumlah cara salah satunya dengan memanfaatkan marketplace seperti Amazon.
"Sedang pembukaan akun dan mencoba untuk bisa masuk Amazon, tak hanya itu target juga ke pasar Eropa tahun depan," ujarnya lagi.
Saat ini, dirinya juga sedang proses ekspor ke Thailand sebanyak 200 sampai 300 pcs. Produk yang dibuatnya memang bersaing dengan negara lain yang memproduksi barang yang sama seperti Rusia, Jerman, London, Amerika.
Di tengah kerja keras untuk bisa bertahan dengan menjual produk secara ekspor, dirinya juga terus meningkatkan kualitas produksi dalam negeri.
"Untuk menutup ekspor jualan lokal. Kalau hanya berharap ekspor saja, bisnis nggak akan jalan," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Tolong Pak Jokowi, Eksportir Butuh Suntikan Likuiditas Nih
Group Managing Director, Aditya Wiguna saat ditemui dalam gelaran "Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34 mengatakan, sulit menembus pasar ekspor, meski pihaknya telah menjual ke Hong Kong dan Malaysia.
"Kemarin baru ekspor 50 pcs. Ekspor lesu, kurang peminat luar," ujarnya saat ditemui di gerai pameran miliknya, Rabu (16/10/2019).
Aditya tak patah semangat, ia melakukan sejumlah cara salah satunya dengan memanfaatkan marketplace seperti Amazon.
"Sedang pembukaan akun dan mencoba untuk bisa masuk Amazon, tak hanya itu target juga ke pasar Eropa tahun depan," ujarnya lagi.
Saat ini, dirinya juga sedang proses ekspor ke Thailand sebanyak 200 sampai 300 pcs. Produk yang dibuatnya memang bersaing dengan negara lain yang memproduksi barang yang sama seperti Rusia, Jerman, London, Amerika.
Di tengah kerja keras untuk bisa bertahan dengan menjual produk secara ekspor, dirinya juga terus meningkatkan kualitas produksi dalam negeri.
"Untuk menutup ekspor jualan lokal. Kalau hanya berharap ekspor saja, bisnis nggak akan jalan," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Tolong Pak Jokowi, Eksportir Butuh Suntikan Likuiditas Nih
Most Popular