
Waduh! Eksportir Pusing, Tiba-Tiba Kontainer Langka

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah pandemi saat pasar dunia lesu, saat bersamaan eksportir dihadapkan oleh persoalan kelangkaan kontainer angkut untuk pengiriman barang.
Kondisi ini tentu menghambat banyak sektor bisnis. Salah satunya industri furnitur juga terkena imbas akibat lambatnya ekspor-impor produk yang akan berjalan.
Menurut Dewan Pembina Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia Soenoto mengatakan di dunia furnitur sangat kesulitan dengan adanya kelangkaan peti kontainer ini dan sangat berpengaruh terhadap industri mebel. Dampaknya pada keterlambatan pengiriman barang ke negara tujuan ekspor.
"Kita produksi udah buru-buru, mau dikirim cari kontainer susah, dari pihak luar yang beli bisa ngasih punishment denda atau yang lebih parah hilangnya kepercayaan," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/12).
Menurutnya keterlambatan pengiriman dapat diantisipasi oleh para pengusaha dengan melakukan negosiasi ulang dengan para pembeli di luar negeri. Tapi jika ada pembatalan perjanjian penjualan akan memberikan dampak rugi untuk pelaku industri mebel.
Soenoto menambahkan dengan adanya pandemi ini bisnis furnitur kayu dan non kayu sudah mengalami penurunan penjualan. Dalam catatannya ada 25% kontainer yang dibatalkan berangkat ekspor dari rata-rata pengiriman sebanyak 1.000 - 1.500 kontainer per bulannya.
Untuk tahun depan dia belum bisa memprediksi pasar furnitur dapat pulih. Karena banyak demand dari luar negeri yang masih menunggu akibat daya beli masyarakat akan furnitur masih turun. Belum lagi industri mebel khususnya rotan juga masih kesusahan dengan bahan baku.
"85% rotan dunia dari kita, tapi produsen susah dapat barang baku. Ke mana? Dijual semua itu diselundupkan," kata Soenoto.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tolong Pak Jokowi, Eksportir Butuh Suntikan Likuiditas Nih