
6 Ribu Kontraktor Bakal Berebut 'Kue' Proyek Ibu Kota Baru
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 October 2019 11:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Komite Tetap Pembiayaan Infrastruktur Kadin Diding Anwar mengatakan, sebanyak enam ribu kontraktor dan 12.000 tenaga konstruksi siap untuk bekerja membangun ibu kota baru.
Itu menunjukkan bahwa ada begitu banyak peluang kerja terbuka bagi berbagai pihak dalam pembangunan ibu kota di Kalimantan Timur.
"Kadin Kaltim, LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi) Kaltim menyebut ada sekitar 6 ribu badan usaha kontraktor. Sementara jumlah tenaga kerja 12 ribu tenaga konstruksi," kata Diding dalam acara seminar Realizing Indonesia's New National Capital City: Opportunities and Challenges, di Jakarta, Rabu (16/10/19).
Pada Agustus lalu, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan lokasi calon ibu kota baru. Ibu Kota baru akan berada sebagian di Kabupaten Panajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara (Kukar) Kaltim.
Diding mengatakan bahwa dalam membangun ibu kota baru ini, pemerintah telah mengupayakan agar tenaga kerja Indonesia bisa terlibat dan tidak tertinggal oleh tenaga kerja asing. Mengingat pembangunan ibu kota merupakan proyek besar dan membutuhkan banyak tenaga ahli.
"Kadin berharap proyek pembangunan ini tidak meninggalkan tenaga konstruksi lokal. Sudah sepatutnya (tenaga kerja lokal) diajak bermitra dalam pembangunan." Jelasnya.
Namun, ia tidak menampik fakta bahwa di tengah peluang ini, banyak dari tenaga kerja, seperti kontraktor menengah hingga kecil, justru kesulitan dalam bersaing dengan kontraktor besar untuk memenangkan proyek pembangunan.
Ia bahkan menyebut ada kontraktor menengah ke bawah yang harus gulung tikar.
"Bagaimana nasib kontaktor lokal kecil menengah di daerah? Data menunjukkan banyak kontraktor kecil yang agak kesulitan. Ada yang gulung tikar." Katanya.
(hoi/hoi) Next Article Luhut Jajaki Ahli Asing Masuk Garap Proyek Ibu Kota
Itu menunjukkan bahwa ada begitu banyak peluang kerja terbuka bagi berbagai pihak dalam pembangunan ibu kota di Kalimantan Timur.
"Kadin Kaltim, LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi) Kaltim menyebut ada sekitar 6 ribu badan usaha kontraktor. Sementara jumlah tenaga kerja 12 ribu tenaga konstruksi," kata Diding dalam acara seminar Realizing Indonesia's New National Capital City: Opportunities and Challenges, di Jakarta, Rabu (16/10/19).
Diding mengatakan bahwa dalam membangun ibu kota baru ini, pemerintah telah mengupayakan agar tenaga kerja Indonesia bisa terlibat dan tidak tertinggal oleh tenaga kerja asing. Mengingat pembangunan ibu kota merupakan proyek besar dan membutuhkan banyak tenaga ahli.
"Kadin berharap proyek pembangunan ini tidak meninggalkan tenaga konstruksi lokal. Sudah sepatutnya (tenaga kerja lokal) diajak bermitra dalam pembangunan." Jelasnya.
Namun, ia tidak menampik fakta bahwa di tengah peluang ini, banyak dari tenaga kerja, seperti kontraktor menengah hingga kecil, justru kesulitan dalam bersaing dengan kontraktor besar untuk memenangkan proyek pembangunan.
Ia bahkan menyebut ada kontraktor menengah ke bawah yang harus gulung tikar.
"Bagaimana nasib kontaktor lokal kecil menengah di daerah? Data menunjukkan banyak kontraktor kecil yang agak kesulitan. Ada yang gulung tikar." Katanya.
(hoi/hoi) Next Article Luhut Jajaki Ahli Asing Masuk Garap Proyek Ibu Kota
Most Popular