
Peta Lahan Ibu Kota Baru Ditargetkan Kelar Akhir Tahun
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
15 October 2019 17:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Peta lahan untuk kebutuhan proyek ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim) ditargetkan kelar pada akhir tahun ini.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin kepada awak media ketika ditemui di komplek Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Selasa (15/10/2019).
"Akhir tahun kita sudah punya data," kata Arie.
Dia menyebut bahwa hampir 80% lahan yang dibutuhkan untuk IKN adalah kawasan hutan. Khusus untuk kawasan tersebut, pihaknya belum bisa masuk melakukan inventarisasi.
"Kami belum masuk di sana. Tapi bagian sisanya nanti yang kita fasilitasi," bebernya.
Saat ini, pihaknya masih melakukan inventarisasi dan identifikasi kepemilikan lahan. Dari inventarisasi dan identifikasi ini nantinya akan terbentuk peta kebutuhan lahan yang meliputi jumlah bidang dan orang/badan yang menguasai lahan tersebut.
"Inventarisasi itu untuk menentukan mengenai berapa besar batas kepemilikan. Berapa yang dipunyai masyarakat, berapa yang dipunyai negara. Kalau hutan kan dipunyai negara," imbuh Direktur Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan Kementerian ATR/BPN, Suyus Windayana.
Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil menyebut salah satu tugas kementerian yang dipimpinnya adalah memastikan tanah calon lokasi ibu kota tak ada masalah. Tanah itu, lanjutnya, sudah siap jika nanti diperlukan.
"Nggak ada masalah. Pokoknya siap dari segi tanah. Core-nya 4 ribu sampai 6 ribu (hektare) sudah siap. Karena itu tanah kehutanan, sudah siap," katanya di kantornya, Jumat (11/10/2019).
(hoi/hoi) Next Article Pilih Orang-Orang Beken di Ibu Kota Baru, Ini Alasan Jokowi
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin kepada awak media ketika ditemui di komplek Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Selasa (15/10/2019).
"Akhir tahun kita sudah punya data," kata Arie.
"Kami belum masuk di sana. Tapi bagian sisanya nanti yang kita fasilitasi," bebernya.
Saat ini, pihaknya masih melakukan inventarisasi dan identifikasi kepemilikan lahan. Dari inventarisasi dan identifikasi ini nantinya akan terbentuk peta kebutuhan lahan yang meliputi jumlah bidang dan orang/badan yang menguasai lahan tersebut.
"Inventarisasi itu untuk menentukan mengenai berapa besar batas kepemilikan. Berapa yang dipunyai masyarakat, berapa yang dipunyai negara. Kalau hutan kan dipunyai negara," imbuh Direktur Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan Kementerian ATR/BPN, Suyus Windayana.
Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil menyebut salah satu tugas kementerian yang dipimpinnya adalah memastikan tanah calon lokasi ibu kota tak ada masalah. Tanah itu, lanjutnya, sudah siap jika nanti diperlukan.
"Nggak ada masalah. Pokoknya siap dari segi tanah. Core-nya 4 ribu sampai 6 ribu (hektare) sudah siap. Karena itu tanah kehutanan, sudah siap," katanya di kantornya, Jumat (11/10/2019).
(hoi/hoi) Next Article Pilih Orang-Orang Beken di Ibu Kota Baru, Ini Alasan Jokowi
Most Popular