Robotisasi Nyata, Ban-Ban Mobil Anda Bakal Dibuat Robot
11 October 2019 17:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Robotisasi kian masif di industri dalam negeri, sebagian ada yang sudah menggunakan sebagian lagi sedang tahap persiapan. Produsen ban Bridgestone Indonesia salah satu yang sedang menyiapkan rencana robotisasi.
Managing Director PT Bridgestone Tire Indonesia Mukiat Sutikno mengatakan saat ini memang pihaknya belum melakukan robotisasi dalam proses produksi ban pabrik mereka di Bekasi dan Karawang Jawa Barat. Namun, ke depan proses otomatisasi di proses produksi ban sudah pasti terjadi, di dunia ban maupun pembuatan mobil.
"Belum sekarang ini. Akan dipersiapkan dalam waktu dekat," kata Mukiat kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/10)
Bagaimana dengan potensi efisiensi dari jumlah tenaga kerja akibat robotisasi? Mukiat belum bisa bicara banyak. Ia bilang itu masih harus dihitung.
"Masih harus dihitung kembali," katanya.
Secara terpisah Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane menegaskan industri ban tak akan gegabah menggunakan robot untuk proses produksi. Pihaknya masih mempertimbangkan soal tenaga kerja karena masih banyak orang yang butuh pekerjaan di Indonesia. "Kita tak mau bunuh diri," katanya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menganggap keliru bila robotisasi dilakukan pengusaha sebagai respons kenaikan upah atau UMP beberapa tahun terakhir.
Ia bilang robotisasi sudah berkembang dari 30 tahun yang lalu di negara industri maju seperti Amerika, Jepang, Jerman dalam rangka efisiensi kerja dan antisipasi global supply chain serta kemajuan teknologi terutama teknologi ICT.
"Jadi bukan karena persoalan upah atau kesejahteraan buruh," kata Said Iqbal kepada CNBC Indonesia, Rabu (9/10).
Ia juga sempat bilang beberapa industri melakukan persiapan robotik di industri otomotif, pertambangan, chemical, farmasi, elektronik," kata Said Iqbal.
Menurut Said Iqbal, robotisasi menjadi ancaman dalam 3-5 tahun ke depan akan terjadi PHK 30% dari total karyawan yang ada di suatu industri yang sudah memakai robotisasi.
(hoi/hoi)
Managing Director PT Bridgestone Tire Indonesia Mukiat Sutikno mengatakan saat ini memang pihaknya belum melakukan robotisasi dalam proses produksi ban pabrik mereka di Bekasi dan Karawang Jawa Barat. Namun, ke depan proses otomatisasi di proses produksi ban sudah pasti terjadi, di dunia ban maupun pembuatan mobil.
"Belum sekarang ini. Akan dipersiapkan dalam waktu dekat," kata Mukiat kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/10)
Bagaimana dengan potensi efisiensi dari jumlah tenaga kerja akibat robotisasi? Mukiat belum bisa bicara banyak. Ia bilang itu masih harus dihitung.
"Masih harus dihitung kembali," katanya.
Secara terpisah Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane menegaskan industri ban tak akan gegabah menggunakan robot untuk proses produksi. Pihaknya masih mempertimbangkan soal tenaga kerja karena masih banyak orang yang butuh pekerjaan di Indonesia. "Kita tak mau bunuh diri," katanya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menganggap keliru bila robotisasi dilakukan pengusaha sebagai respons kenaikan upah atau UMP beberapa tahun terakhir.
Ia bilang robotisasi sudah berkembang dari 30 tahun yang lalu di negara industri maju seperti Amerika, Jepang, Jerman dalam rangka efisiensi kerja dan antisipasi global supply chain serta kemajuan teknologi terutama teknologi ICT.
"Jadi bukan karena persoalan upah atau kesejahteraan buruh," kata Said Iqbal kepada CNBC Indonesia, Rabu (9/10).
Ia juga sempat bilang beberapa industri melakukan persiapan robotik di industri otomotif, pertambangan, chemical, farmasi, elektronik," kata Said Iqbal.
Menurut Said Iqbal, robotisasi menjadi ancaman dalam 3-5 tahun ke depan akan terjadi PHK 30% dari total karyawan yang ada di suatu industri yang sudah memakai robotisasi.
Artikel Selanjutnya
Silmy Karim: Banyak Pengusaha yang Latah Pakai Robot
(hoi/hoi)