Nyata! Robot di Bandara Soekarno-Hatta Gantikan Manusia
15 October 2019 11:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Robotisasi di berbagai sektor industri Indonesia kian nyata. Belakangan, Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) sudah mulai memanfaatkan sejumlah tipe robot untuk melakukan berbagai pekerjaan manusia.
Khusus di terminal 3, bandara tersebut kini memiliki peralatan otonom (autonomous equipment) untuk membersihkan lantai. Angkasa Pura II mulai Agustus 2019 menempatkan dua unit mesin pembersih lantai berbasis robot (robotic scrubber drier) di Terminal 3.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan hadirnya peralatan otonom pembersih lantai ini merupakan salah satu komitmen perseroan untuk mengurangi peran manusia dalam pekerjaan yang berulang.
"Angkasa Pura II tengah melakukan evolusi pelayanan di mana kami mengedepankan peralatan otonom untuk sejumlah pekerjaan untuk mengurangi peran manusia," ujarnya melalui keterangan tertulis, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (15/10/2019).
Awaluddin mengatakan Angkasa Pura II saat ini juga tengah mempertimbangkan penggunaan lebih banyak peralatan otonom di bandara-bandara perseroan. Misalnya, peralatan otonom untuk mengatur, mengambil, dan merapikan trolley bagasi di terminal penumpang pesawat.
"Di sisi lain, peran sumber daya manusia akan dialihkan ke pekerjaan yang memang masih membutuhkan sentuhan manusia," imbuhnya.
Selain itu, baggage towing tractor [BTT] yang saat ini membutuhkan pengemudi akan dipertimbangkan untuk menjadi tanpa awak atau otonom. BTT sendiri adalah kendaraan penarik bagasi penumpang pesawat dari make up area di terminal menuju pesawat dan sebaliknya.
"Kami juga membuka kemungkinan penggunaan drone otonom untuk membersihkan foreign object debris [FOD] atau serpihan benda asing yang ada di runway. Dengan drone otonom kami berharap pembersihan FOD di runway dapat lebih cepat dan optimal," jelasnya.
Selain peralatan otonom untuk membersihkan lantai, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini juga memiliki robot Dilo yang bertugas layaknya personel customer service.
Dilo memiliki bentuk fisik mungil, berwarna putih, dengan dua tangan yang selalu merespons ketika diajak berinteraksi. Robot ini dapat membantu penumpang pesawat memberikan petunjuk atau informasi seputar bandara.
Dilo juga memiliki fitur multimedia (musik, video, dokumen) sehingga dapat juga menghibur traveler di terminal.
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi menambahkan, di area bagasi, conveyor belt di Terminal 3 Soekarno-Hatta juga sudah dilengkapi dengan alat otonom Baggage Lifting Equipment. Alat itu berfungsi menarik bagasi milik penumpang pesawat untuk diteruskan ke baggage claim area supaya bisa dengan cepat diambil pemilik bagasi tersebut.
Agus Haryadi juga bilang, operasional Skytrain yang merupakan kereta berbasis listrik di dalam kawasan Bandara Soekarno-Hatta, ke depannya juga akan tanpa kehadiran awak alias beroperasi secara otonom.
"Saat ini Skytrain yang menghubungkan Terminal 1, 2, 3 dan stasiun kereta bandara masih beroperasi dengan pengemudi. Ke depannya Skytrain ini akan berjalan sendiri atau otonom dalam melayani mobilitas penumpang di dalam kawasan Soekarno-Hatta," katanya.
(hoi/hoi)
Khusus di terminal 3, bandara tersebut kini memiliki peralatan otonom (autonomous equipment) untuk membersihkan lantai. Angkasa Pura II mulai Agustus 2019 menempatkan dua unit mesin pembersih lantai berbasis robot (robotic scrubber drier) di Terminal 3.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan hadirnya peralatan otonom pembersih lantai ini merupakan salah satu komitmen perseroan untuk mengurangi peran manusia dalam pekerjaan yang berulang.
"Angkasa Pura II tengah melakukan evolusi pelayanan di mana kami mengedepankan peralatan otonom untuk sejumlah pekerjaan untuk mengurangi peran manusia," ujarnya melalui keterangan tertulis, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (15/10/2019).
![]() |
Awaluddin mengatakan Angkasa Pura II saat ini juga tengah mempertimbangkan penggunaan lebih banyak peralatan otonom di bandara-bandara perseroan. Misalnya, peralatan otonom untuk mengatur, mengambil, dan merapikan trolley bagasi di terminal penumpang pesawat.
"Di sisi lain, peran sumber daya manusia akan dialihkan ke pekerjaan yang memang masih membutuhkan sentuhan manusia," imbuhnya.
Selain itu, baggage towing tractor [BTT] yang saat ini membutuhkan pengemudi akan dipertimbangkan untuk menjadi tanpa awak atau otonom. BTT sendiri adalah kendaraan penarik bagasi penumpang pesawat dari make up area di terminal menuju pesawat dan sebaliknya.
"Kami juga membuka kemungkinan penggunaan drone otonom untuk membersihkan foreign object debris [FOD] atau serpihan benda asing yang ada di runway. Dengan drone otonom kami berharap pembersihan FOD di runway dapat lebih cepat dan optimal," jelasnya.
Selain peralatan otonom untuk membersihkan lantai, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini juga memiliki robot Dilo yang bertugas layaknya personel customer service.
Dilo memiliki bentuk fisik mungil, berwarna putih, dengan dua tangan yang selalu merespons ketika diajak berinteraksi. Robot ini dapat membantu penumpang pesawat memberikan petunjuk atau informasi seputar bandara.
Dilo juga memiliki fitur multimedia (musik, video, dokumen) sehingga dapat juga menghibur traveler di terminal.
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi menambahkan, di area bagasi, conveyor belt di Terminal 3 Soekarno-Hatta juga sudah dilengkapi dengan alat otonom Baggage Lifting Equipment. Alat itu berfungsi menarik bagasi milik penumpang pesawat untuk diteruskan ke baggage claim area supaya bisa dengan cepat diambil pemilik bagasi tersebut.
Agus Haryadi juga bilang, operasional Skytrain yang merupakan kereta berbasis listrik di dalam kawasan Bandara Soekarno-Hatta, ke depannya juga akan tanpa kehadiran awak alias beroperasi secara otonom.
"Saat ini Skytrain yang menghubungkan Terminal 1, 2, 3 dan stasiun kereta bandara masih beroperasi dengan pengemudi. Ke depannya Skytrain ini akan berjalan sendiri atau otonom dalam melayani mobilitas penumpang di dalam kawasan Soekarno-Hatta," katanya.
Artikel Selanjutnya
Silmy Karim: Banyak Pengusaha yang Latah Pakai Robot
(hoi/hoi)