
Terkendala Lahan, Konstruksi LRT Jabodebek Baru 65%
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
03 October 2019 20:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Konstruksi proyek jalur keseluruhan LRT Jabodebek saat ini mencapai 65%. Jumlah tersebut terbagi tiga lintas, masing-masing Cawang - Cibubur, Cawang - Dukuh Atas, dan Cawang - Bekasi Timur.
Direktur Operasi II PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), Pundjung Setya Brata, merinci bahwa masing-masing lintas layanan memiliki program berbeda. Ada yang hampir kelar, namun ada pula yang baru separuh jadi.
Untuk lintas Cawang - Dukuh Atas, sekarang progres konstruksinya sudah 55,91%. Trase itu menghubungkan Cawang - Ciliwung - Cikoko - Kuningan - Rasuna Said - Karet Kuningan - Setiabudi - Dukuh Atas.
Sedangkan untuk rute Cawang - Bekasi Timur, progresnya 53,84%. Trase itu menghubungkan Cawang - Halim - Jati Bening Baru - Cikunir - Cikunir 2 - Bekasi Barat - Jatimulya.
Untuk jalur Cawang - Cibubur, yang menghubungkan Cawang - Taman Mini - Kampung Rambutan - Ciracas - Kampung Rambutan, kini progresnya mencapai 85,28%. Capaian tersebut menjadi yang paling signifikan dibandingkan jalur LRT lainnya.
Karena itu, mulai pekan depan pada lintas tersebut akan dilakukan uji coba jalur. Dia bilang, uji coba ini akan dilakukan sekitar 3-6 bulan, menyesuaikan dengan hasil evaluasi.
"Dari sisi pelaksanaan sudah disiapkan termasuk alat angkat membawa dari bawah dan juga depo sementara di atas," ungkap dia ketika ditemui di kantor Kemenko Kemaritiman, Kamis (3/10/2019).
Depo sementara tersebut setidaknya mampu menampung 6 trainset untuk pemeliharaan. Lokasinya berada di antara Cibubur-Ciracas.
"Untuk lokasi penyimpanan itu dari Cibubur-Ciracas, uji coba di lakukan di sana juga kan ada double track di situ," tandasnya.
Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan Djalil mengaku masih ada kendala terkait pembebasan lahan pada proyek LRT Jabodebek.
"LRT kan banyak hal yang harus dilihat tentang tes kemudian kalau ada tanah yang belum beres di Bekasi," ungkapnya.
Meski tidak memberikan rincian prosentase lahan yang belum terbebaskan, namun menurutnya tidak terlalu banyak. Solusinya adalah dilakukan konsinyasi.
"Beberapa bidang. Tapi satu bidang belum beres kan mengganggu juga. Hambatannya macam-macam orang nggak mau dibebaskan gitu kan. Tapi UU nomor 2 sudah cukup efektif, kalau tidak setuju, kita konsinyasi. Nanti pengadilan yang menerima, baru kita proses," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Dapat Dana Segar Rp 4,2 T, Proyek LRT Langsung Ngebut
Direktur Operasi II PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), Pundjung Setya Brata, merinci bahwa masing-masing lintas layanan memiliki program berbeda. Ada yang hampir kelar, namun ada pula yang baru separuh jadi.
Untuk lintas Cawang - Dukuh Atas, sekarang progres konstruksinya sudah 55,91%. Trase itu menghubungkan Cawang - Ciliwung - Cikoko - Kuningan - Rasuna Said - Karet Kuningan - Setiabudi - Dukuh Atas.
Sedangkan untuk rute Cawang - Bekasi Timur, progresnya 53,84%. Trase itu menghubungkan Cawang - Halim - Jati Bening Baru - Cikunir - Cikunir 2 - Bekasi Barat - Jatimulya.
Untuk jalur Cawang - Cibubur, yang menghubungkan Cawang - Taman Mini - Kampung Rambutan - Ciracas - Kampung Rambutan, kini progresnya mencapai 85,28%. Capaian tersebut menjadi yang paling signifikan dibandingkan jalur LRT lainnya.
Karena itu, mulai pekan depan pada lintas tersebut akan dilakukan uji coba jalur. Dia bilang, uji coba ini akan dilakukan sekitar 3-6 bulan, menyesuaikan dengan hasil evaluasi.
"Dari sisi pelaksanaan sudah disiapkan termasuk alat angkat membawa dari bawah dan juga depo sementara di atas," ungkap dia ketika ditemui di kantor Kemenko Kemaritiman, Kamis (3/10/2019).
Depo sementara tersebut setidaknya mampu menampung 6 trainset untuk pemeliharaan. Lokasinya berada di antara Cibubur-Ciracas.
"Untuk lokasi penyimpanan itu dari Cibubur-Ciracas, uji coba di lakukan di sana juga kan ada double track di situ," tandasnya.
Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan Djalil mengaku masih ada kendala terkait pembebasan lahan pada proyek LRT Jabodebek.
"LRT kan banyak hal yang harus dilihat tentang tes kemudian kalau ada tanah yang belum beres di Bekasi," ungkapnya.
Meski tidak memberikan rincian prosentase lahan yang belum terbebaskan, namun menurutnya tidak terlalu banyak. Solusinya adalah dilakukan konsinyasi.
"Beberapa bidang. Tapi satu bidang belum beres kan mengganggu juga. Hambatannya macam-macam orang nggak mau dibebaskan gitu kan. Tapi UU nomor 2 sudah cukup efektif, kalau tidak setuju, kita konsinyasi. Nanti pengadilan yang menerima, baru kita proses," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Dapat Dana Segar Rp 4,2 T, Proyek LRT Langsung Ngebut
Most Popular