Buruh Bergerak, Iuran BPJS Tak Jadi Naik Pak Jokowi?

Cantika Adinda Poetri, CNBC Indonesia
03 October 2019 08:36
Tanggapan Pengusaha
Foto: Demo Buruh KSPI di Gedung DPR (CNBC Indonesia/Trisusilo)
Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Danang Girindrawardana menilai, unjuk rasa yang dilakukan para buruh kemarin, bisa memicu terjadinya kesalahpahaman antara buruh dan pengusaha.

Danang mengklaim, bahwa Apindo memiliki hubungan baik dengan serikat pekerja dan selalu menawarkan diri untuk membuka dialog.

"Kita berharap pemerintah memfasilitasi kita agar dialog berjalan baik, karena selama ini dianggap pengusaha paling ngotot untuk merevisi UU 13/2003 atau PP 78/2015. Padahal di sisi lain, pemerintah [yang] punya kepentingan untuk itu," kata Danang di kantor Apindo, Rabu (2/10/2019).

Danang melanjutkan, pengusaha meminta regulasi UU Ketenagakerjaan direvisi untuk mendorong masuknya investasi. Tanpa perbaikan regulasi, kata Danang, investasi tidak akan berjalan.

Jika buruh terus melawan tanpa membuka diri untuk berdialog, maka kepentingan pemerintah, pengusaha, dan buruh tidak akan dimengerti. Justru yang terjadi sebaliknya, akan timbul kekhawatiran pada buruh

"Padahal yang diubah tidak semenakutkan itu. Apa yang diusul diubah di UU 13/2003, misalnya mengubah pola hubungan kerja, bagaimana sistem jaminan pensiun, bagaimana mekanisme sektor-sektor. Ini dibutuhkan semua orang. Banyak yang ingin itu diperbaiki," kata Danang.

Terlebih, rentetan demo yang sudah berjalan selama beberapa hari terkahir juga berdampak ke dunia usaha. Misalnya saja pusat perbelanjaan di sekitar lokasi demo, seperti di kawasan Semanggi. Orang-orang menjadi khawatir berkunjung ke sana.

"Coba perhatikan dalam 5 bulan terakhir, setiap bulan ada 3-4 kali demo baik yang besar dan kecil. Negara sudah tidak ramah kepada sesama, tidak ada kepercayaan besar antara mahasiswa, buruh dengan pemerintah dan legislatif," ujar Danang melanjutkan.

Sementara untuk kenaikan upah tahun depan, hal ini masih dinegosiasikan dan mesti dibahas secara serius.

"Buruh yang seperti apa atau kategori bagaimana yang sangat perlu untuk dinaikkan upahnya secara progresif, di golongan-golongan mana, area mana, ini harus kita bahas. Jadi tidak boleh juga dipukul rata. Kalau rata-rata berlaku nasional semua naik, banyak industri yang akan kolaps," tuturnya.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular