Pentolan Buruh Sempat Merapat ke Istana, Jelang Demo di DPR

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
01 October 2019 17:15
Para buruh akan menggelar demo pada Rabu (2/10)
Foto: Sejumlah Serikat buruh melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (22/8). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo menerima kedatangan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja (KSPI) Said Iqbal dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nuwa Wea di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin (30/9).

Presiden KSPI Said Iqbal menceritakan jalannya pertemuan. Pada kesempatan itu, mereka membahas hal seputar ketenagakerjaan. Buruh keberatan atas berbagai kebijakan pemerintah yang memberatkan buruh, seperti rencana perubahan Undang-Undang (UU) ketenagakerjaan dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan.



Sebaliknya, Jokowi mengungkapkan kepada Said Iqbal dan Gani Niwa bahwa pemerintahan saat ini juga sedang mendorong terciptanya iklim investasi yang baik. Mendengar pernyataan ini, Said Iqbal mengklaim bahwa para buruh mendukung upaya tersebut.

"Pak Presiden mengatakan dua hal, iklim investasi yang sehat dan ketenagakerjaan. [...] Investasi sehat kita setuju, serikat buruh mendukung upaya-upaya pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan kompetitif," kata Iqbal kepada CNBC Indonesia, Selasa (1/10/2019).

Salah satu yang menjadi sorotan berinvestasi adalah daya saing tenaga kerja Indonesia yang dianggap kurang kompetitif dibanding negara-negara tetangga semisal Vietnam.



Masalah ini kemudian ditanggapi pengusaha dengan mengusulkan agar jam kerja buruh ditambahkan. Namun, Said Iqbal menolak usulan tersebut.

"Kalau kita menerapkan jam kerja bertambah, malah menurunkan produktivitas," kata Iqbal.

Pertemuan para ketua serikat pekerja buruh di Istana Bogor, pada Senin (30/9), hanya berselang 2 hari sebelum rencana demo ribuan buruh di DPR pada Rabu (2/10)
(hoi/hoi) Next Article Besok, Ribuan Buruh akan Kepung DPR

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular