Kadin: Peran Swasta Dominan dalam Pemindahan Ibu Kota
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
18 September 2019 10:54
Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur disambut baik oleh dunia usaha. Rencana ini memberikan kesempatan untuk swasta berkontribusi baik dari sisi pembangunan maupun pembiayaan.
Selain itu, bergabungnya swasta dalam pembangunan ibu kota pun akan mendongkrak pertumbuhan industri properti secara signifikan, sekaligus lebih dari 100 industri pendukungnya.
"Sekarang sudah diputuskan ibu kota akan pindah. Kalau ini sudah diputuskan, harus siap, tidak ada arti kata mundur atau mempertanyakan kenapa harus pindah. Tap ini akan berkontrbusi besar kepada industri properti," kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indoensia Rosan P Roeslani, dalam Rakornas Kadin Bidang Properti 2019, Rabu (18/09/2019).
Dari perkiraan anggaran Rp 466 triliun untuk pemindahan ibu kota, hanya sekitar 19% yang berasal dari APBN. Artinya peran swasta sangat besar untuk pembangunan ibu kota baru.
Rosan mengatakan dengan target pemerintahan bisa pindah 2023 atau 2024, Kadin pun tengah melakukan pembicaraan intensif dengan pemerintah.
Dia menegaskan sebelum terlibat, pihak swasta harus mengetahui syarat dan ketentuan yang berlaku agar ada sinergi. Dengan kemajuan teknologi dan inovasi saat ini, menurut Rosan bisa mempercepat pembangunan yang akan berlangsung.
"Untuk itu kami minta organisasi yang bernaung di bawah Kadin bisa memanfaatkan momentum ini. Memang ini target yang tidak mudah. Tapi kita memasuki masa teknologi dan terus bergerak cepat, mari berperan aktif dalam pemindahan ibu kota," kata Rosan.
(hps/hps) Next Article Beli Rumah Masih Kondisi Maket? Catat Nih yang Harus Dicek
Selain itu, bergabungnya swasta dalam pembangunan ibu kota pun akan mendongkrak pertumbuhan industri properti secara signifikan, sekaligus lebih dari 100 industri pendukungnya.
"Sekarang sudah diputuskan ibu kota akan pindah. Kalau ini sudah diputuskan, harus siap, tidak ada arti kata mundur atau mempertanyakan kenapa harus pindah. Tap ini akan berkontrbusi besar kepada industri properti," kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indoensia Rosan P Roeslani, dalam Rakornas Kadin Bidang Properti 2019, Rabu (18/09/2019).
Dari perkiraan anggaran Rp 466 triliun untuk pemindahan ibu kota, hanya sekitar 19% yang berasal dari APBN. Artinya peran swasta sangat besar untuk pembangunan ibu kota baru.
Dia menegaskan sebelum terlibat, pihak swasta harus mengetahui syarat dan ketentuan yang berlaku agar ada sinergi. Dengan kemajuan teknologi dan inovasi saat ini, menurut Rosan bisa mempercepat pembangunan yang akan berlangsung.
"Untuk itu kami minta organisasi yang bernaung di bawah Kadin bisa memanfaatkan momentum ini. Memang ini target yang tidak mudah. Tapi kita memasuki masa teknologi dan terus bergerak cepat, mari berperan aktif dalam pemindahan ibu kota," kata Rosan.
(hps/hps) Next Article Beli Rumah Masih Kondisi Maket? Catat Nih yang Harus Dicek
Most Popular