Lokasi Ibu Kota Baru RI Diklaim Minim Risiko Kebakaran Hutan

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
16 September 2019 18:48
Yang pasti, risiko karhutla di ibu kota baru RI paling kecil di antara lokasi-lokasi lain.
Foto: Suasana kawasan Sepaku di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay/ via REUTERS)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kabut asap yang dipicu oleh kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan tak ayal menimbulkan pertanyaan perihal ibu kota baru RI. Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan memindahkan ibu kota RI dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Lokasi tepatnya adalah sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Yang pasti di lokasi itu tanahnya sudah kita cek bukan tanah yang mengandung gambut maupun bahan yang mudah terbakar seperti batu bara," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Senin (16/9/2019).

"Nah kalau itu, Singapura saja kena, komplain terkena asap bukan dari mereka kan? Dari manalah, Sumatra atau Malaysia demikian juga," imbuhnya.

Yang pasti, menurut Bambang, risiko karhutla di ibu kota baru RI paling kecil di antara lokasi-lokasi lain. Titik panas tidak berada di lokasi tersebut.

"Dan itu kan sekarang menjadi hutan tanaman industri. Jadi selama belum ada laporan apa-apa kondisi di sana baik-baik saja. Di hutan tanaman industrinya ya," kata Bambang.



Senada dengan Bambang, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku telah melakukan survei untuk mengantisipasi adanya potensi ibu kota baru terkena dampak kebakaran hutan dan lahan.

"Kalau di sebelah Timur Bukit Soeharto, Samboja itu memang daerah batu bara, tapi sebelah utara kelihatannya batu baranya tidak signifikan menurut survei kita," kata Basuki.

Basuki mengatakan, kebakaran hutan di wilayah Kalimantan memang berdampak bagi sebagian wilayah, termasuk calon ibu kota baru. Namun, dipastikan dampaknya tidak akan signifikan.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Bangun Ibu Kota Baru, Cukupkah Satu Periode Pemerintahan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular